Nasional

Dorong Industri Film Daerah, Forum Sineas Banua Gelar Masterclass di Taman Budaya

apahabar.com, BANJARMASIN– Puluhan sineas banua yang haus wawasan perfilman mesti berkumpul di taman budaya Kalimantan Selatan,…

Para sineas Banua berkumpul usai masterclass di Taman Budaya, malam tadi. (apahabar.com/Randy)

apahabar.com, BANJARMASIN– Puluhan sineas banua yang haus wawasan perfilman mesti berkumpul di taman budaya Kalimantan Selatan, Kamis (22/11) sore. Hingga esok, Forum Sineas Banua menggelar Masterclass. Isinya berkaitan dengan edukasi perfilman daerah. Acara ini bagian dari festival Aruh Film Kalimantan 2018.

Pada hari pertama, pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum tampak hadir. Di sana mereka sekedar ingin menambah wawasan tentang film.

Untuk pemateri masterclass, FSB mendatangkan tiga sineas. Ia sudah lama bergelut di kancah perfilman nasional. Agus Makkie, Andi Bachtiar Yusuf dan Lulu Ratna.

Materi seputar perfilman dari produksi film sampai distribusi film akan dibawakan.

Agus Makkie menjadi pemateri di hari pertama. Tema yang diangkat: ” produksi film daerah “.

Sutradara dari film Wonderful Life ini menyatakan, “Kita ( para sineas ) ini adalah aset daerah yang berharga yang perlu dihargai dan diperhatikan.”

Pria berdarah Kalsel kelahiran empat puluh tahun silam itu menyampaikan, “Sekarang para sineas daerah harus mempersiapkan diri terhadap industri film, terutama yang produksi di daerah kita. Dan yang terpenting kita harus selalu membangun networks “. imbuhnya.

Apabila SDM daerah di bidang perfilman mumpuni maka mereka siap untuk terlibat dalam produksi film. “Jadi mereka ( filmmaker luar Kalimantan ) gak usah banyak banyak membawa kru ke daerah,” ujarnya.

Jadwal kegiatan berlangsung selama tiga hari. Dari tanggal 22 – 24 November 2018. Untuk tempat penyelenggaraan menggunakan Gedung Balairungsari, Taman Budaya Kalsel. Mulai dari jam 4 sore sampai jam 6, sejak 22 sampai 23 november. Dan untuk tanggal 24 novemeber dilaksanakan pada pukul 10 pagi sampai jam 1 siang

Sore ini, giliran Andibachtiar yusuf yang mengisi. Materinya tak kalah baik; “Film sebagai propaganda budaya, pariwisata dan ekonomi “.

Dan pada esok harinya, giliran Lulu Ratna akan mengisi. Ia akan mengangkat soal Distribusi Film.

Selain menjadi pemateri, mereka juga ditunjuk oleh FSB menjadi juri film fiksi pendek program kompetisi pada aruh film Kalimantan 2018.

Reporter: M. Randy Fitrawan

Editor: Fariz Fadhillah