Dorong Ekonomi Masyarakat, Dislutkan Kalsel dan BPMHP Kembangkang Albumin Ikan Patin

Bersama UPTD BPMHP) Kalimantan Selatan, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalimantan Selatan mulai mengembangkan produk albumin

Pengembangan produksi albumin ikan patin. Foto: Doskominfo Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU - Bersama UPTD Balai Penerapan Mutu Hasil Perikanan (BPMHP), Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalimantan Selatan mulai mengembangkan produk albumin.

Salah satu tujuannya untuk peningkatan nilai tambah di sektor perikanan Kalimantan Selatan.

Sebelumnya, Dilutkan dan BPMHP telah melakukan uji coba pengolahan albumin dari ikan gabus (haruan).

"Sekarang, uji coba diperluas dengan memanfaatkan ikan patin sebagai bahan baku alternatif," jelas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel, Rusdi Hartono, Selasa (8/7).

Pasokan ikan patin yang melimpah di Kalimantan Selatan menjadi alasan karena potensial untuk dikembangkan.

Kedepan diharapkan pemerintah pengasah kecil lokal dapat berkolaborasi untuk mengembangkan produk albumin secara berkelanjutan.

"Pengembangan produksi albumin ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Kami ingin produk olahan perikanan lokal memiliki nilai tambah tinggi," beber Rusdi.

Albumin adalah protein utama dalam plasma manusia yang membentuk sekitar 60 persen dari total protein plasma.

Dalam dunia medis, albumin banyak digunakan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh, membantu proses penyembuhan pasca operasi, mengatasi kondisi hipoalbuminemia, hingga mendukung perawatan kecantikan.

Kalau biasanya albumin diperoleh dari plasma darah manusia atau Human Serum Albumin (HSA), kemajuan ilmu pengetahuan kini memungkinkan albumin diekstraksi dari sumber protein hewani seperti ikan gabus maupun patin.

Dengan potensi bahan baku ikan patin yang melimpah di Kalsel, pengembangan albumin ini diharapkan dapat menjadi peluang baru bagi sektor perikanan daerah, sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat.