Ferry Mursyidan Baldan

Dokter Curiga Ferry Mursyidan Baldan Derita Emboli Paru

Meninggalnya mantan menteri menteri ATR di era Jokowi-JK, Ferry Mursyidan Baldan secara tiba-tiba meningalkan sejuta teka-teki.

Ferry Baldan ditemukan tak bernyawa di dalam mobil.Foto: Jurnalindo.

apahabar.com, JAKARTA- Meninggalnya mantan menteri ATR di era Jokowi-JK, Ferry Mursyidan Baldan secara tiba-tiba meningalkan sejuta teka-teki.

Pasalnya, salah satu perumus UU Otsus Papua tersebut dalam keadaan sehat, sebelum ditemukan meninggal di mobilnya yang terparkir di area VVIP Hotel Bidakara Jakarta Selatan pada Jumat (2/12) siang.

Penyebab pasti kematian politisi senior tersebut hingga kini belum diketahui. Keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Namun berdasarkan keterangan dari anak almarhum, ayahnya memang mengalami beberapa penyakit degeneratif seperti hipertensi dan diabetes.

Baca Juga: Teka-Teki Kematian Ferry Baldan, Keluarga Ungkap 3 Kemungkinan

Kesaksian lain diberikan Yadi, yang sempat bersama almarhum menghadiri Munas Kahmi di Palu Sulawesi Tengah, beberapa hari sebelum Ferry ditemukan meninggal.

Menurut Yadi ia melihat ada kejanggalan pada diri Ferry, yaitu membawa handuk kecil yang dipakainya untuk menutup mulutnya ketika batuk.

Menurut Sespri Jusuf Kalla tersebut, Ferry agak lama menutup mulutnya setelah batuk seperti mengeluarkan sesuatu dari mulutnya, entah darah atau dahak.

"Selama ini saya kenal pak Ferry, belum pernah bawa handuk kecil begitu di sakunya, seperti waktu di Palu. Kalau dia habis batuk dia akan tutup mulutnya agak lama dan seperti mengeluarkan sesuatu dari tenggorokannya tapi saya tidak tahu apakah itu darah atau dahak," jelas Yadi.

Baca Juga: Anak Ungkap Dugaan Penyebab Meninggalnya Ferry Baldan

Lebih lanjut Yadi menambahkan ia sempat melihat kaki mantan Politisi dan NasDem tersebut mengalami pembengkakan di atas pergelangan kakinya.

"Saya lihat itu di kakinya ada kayak bengkak di atas pergelangannya dekat tulang kering" lanjut Yadi di kediaman JK Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Menanggapi itu, Dokter Yamin spesialis Kardio dari RSCM yang saat itu berada di tempat yang sama menyatakan, bahwa berdasarkan apa yang diceritakan Yadi, ada kemungkinan almarhum menderita Emboli Paru.

Sebuah penyakit yang menyebabkan kematian jaringan paru, yang ditandai dengan kaki bengkak dan batuk berdahak atau berdarah.

“Bisa jadi dia kena Emboli Paru, penyakit itu mematikan jaringan paru-paru dan bisa menyebabkan kematian penderitanya” ujar Dokter yang rutin memeriksa kesehatan Jusuf Kalla ini.

Namun demikian, Yamin juga tidak bisa memastikannya, sebab ia sendiri tidak pernah memeriksa riwayat kesehatan almarhum.

Yamin berharap agar tokoh publik rajin memeriksa kesehatannya agar dapat dilakukan deteksi dan penindakan dini jika terdapat masalah kesehatan yang serius.