Kalsel

Dokter Bertumbangan Lawan Covid-19, IDI Usulkan Penghargaan

apahabar.com, BANJARMASIN – Wafatnya dokter senior spesialis paru, dr Hasan Zain di Banjarmasin, menambah daftar panjang…

Ilustrasi. Foto-Net

apahabar.com, BANJARMASIN – Wafatnya dokter senior spesialis paru, dr Hasan Zain di Banjarmasin, menambah daftar panjang jumlah tenaga medis yang meninggal dunia di tengah wabah virus Corona (COVID-19).

Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kalimantan Selatan dr Muhammad Rudiansyah mengatakan, hingga Rabu (15/4) kemarin ada dua orang dokter asal Kalsel yang meninggal akibat Pandemi ini.

Menjadi garda terdepan di tengah bencana nasional, Rudiansyah tak bisa berharap banyak jika ada usulan penyematan pahlawan nasional untuk para dokter yang gugur saat ini. Sebab, ada banyak "syarat" untuk mendapatkan penyematan pahlawan nasional

"Yang jelas, IDI Kalsel akan mengusulkan minimal tanda penghargaan atau anugrah penghargaan untuk para medis yang jatuh saat Covid-19," ujarnya pada apahabar.com.

Sekarang, hanya ada belasan dokter paru yang berdinas di Kalsel. Di Banjarmasin kira-kira ada 8-9 orang saja, sisanya tersebar dari sejumlah kabupaten/kota.

"Ada lima orang dokter paru yang sekarang tengah sibuk menangani pasien di RSUD Ulin. Mereka dibantu dokter spesialis lain serta perawat yang berjaga selama 24 jam, bergiliran," ujarnya.

“Kita mohon pada masyarakat, paham ya. Bahwa kita sama-sama berjuang. Toh kita juga bisa kena, mungkin kita akan mudah terpapar.”

Dokter yang merawat pasien positif, sambungnya minimal mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) minimal level tiga. “Kaya astronot lah,” sebut Rudiansyah menggambarkan.

Setiap kali memakai APD tidak mungkin melepas, sebab baju itu hanya di pakai sekali, lalu dicuci atau di bakar. Jika untuk sekali pakai. Dokter dan perawat yang memakai baju biasanya tidak makan atau bahkan tak minum. Sebab khawatir akan menulari.

“Biasanya habis memakai itu, mereka wajib mandi supaya virusnya hilang,” jelas Rudiansyah.

Sementara itu, ada puluhan nama dokter yang gugur akibat wabah Covid-19 hingga Rabu (15/4) kemarin. Berikut nama-nama mereka yang bersumber dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI):

1. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (GB FK UGM)
2. Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (GB FKM UI)
3. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)
4. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (Dinkes Kota Bandung)
5. dr. Hadio Ali K, Sp.S (Perdossi DKI Jakarta, IDI Jaksel)
6. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)
7. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
8. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (RSJ dr. Soeharto Herdjan, IDI Jaktim)
9. dr. Ucok Martin Sp. P (Dosen FK USU, IDI Medan)
10. dr. Efrizal Syamsudin, MM (RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan, IDI Cabang Prabumulih)
11. dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
12. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS di RSAL Mintohardjo. (IDI Jakpus)
13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru besar Epidemiologi FKM UI)
14. Dr. Bernadette Sp THT meninggal di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo (IDI Makassar)
15. DR.Dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) Meninggal di RS Persahabatan (IDI Jaksel)
16. Dr Ketty di RS Medistra (IDI Tangsel)
17. Dr. Heru S. meninggal di RSPP (IDI Jaksel)
18. Dr. Wahyu Hidayat, SpTHT meninggal di RS Pelni (IDI Kab. Bekasi)
19. Dr. Naek L. Tobing, SpKJ meninggal di RSPP Jakarta (IDI Jakarta Selatan)
20. Dr. Karnely Herlena meninggal di RS Fatmawati (IDI Depok)
21. Dr. Soekotjo Soerodiwirio SpRad (Dosen FK Unpad, IDI Bandung)
22. Dr. Sudadi, MKK, SpOK (Dosen FK UI, IDI Jakarta)
23. Prof. Dr. H. Hasan Zain, Sp.P (IDI Banjarmasin)

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Muhammad Bulkini