Tak Berkategori

DLaps Bakery, Roti yang Diproduksi Tahanan Lapas Klas 1 Makassar

apahabar.com, MAKASSAR – Para warga binaan di Lapas Klas 1 Makassar diajari secara khusus untuk memproduksi…

Dlaps Bakery. Foto-food.uzone.id

apahabar.com, MAKASSAR – Para warga binaan di Lapas Klas 1 Makassar diajari secara khusus untuk memproduksi roti dan donat.

Kepala satuan kerja Lapas Kelas I Makassar, Budi Sarwono, mengatakan program tersebut dilakukan sebagai wujud nyata pembinaan di Lapas kelas I Makassar sebagai lembaga pemasyarakatan berkonsep industri.

Produksi roti dan donat tersebut yang dibuat oleh para tahanan dinamai D’Laps Bakery. Produksi mereka hadir dengan berbagai rasa, seperti cokelat, keju, cokelat-keju, pisang-cokelat, pisang-cokelat-keju, abon, dan selai kaya.

Baca Juga: Pemkot Ajak Semua Pihak Promosikan Kuliner Khas Banjar

"Fokus kita adalah pembinaan kepada warga binaan untuk urusan pemasaran sudah ditangani oleh bidang kegiatan kerja. Sementara untuk keuntungannya, tetap akan dilelola oleh Lapas Makassar," ujar Budi Sarwono, dikutip dari food.uzone.id, Senin (31/12/2018).

D’Laps Bakery saat ini telah menerima pesanan yang siap antar. Mengenai rasa dan kualitas, produksi D’Laps Bakery dijamin tak mengandung bahan pengawet.

“D'Laps Bakery hanya bertahan hingga empat sampai lima hari. Untuk produksinya, setiap hari D'Laps Bakery menerima pesanan hingga 500 roti per hari tergantung dari permintaan pasar dan pesanan yang datang. Namun, diperkirakan D'Laps Bakery akan menargetkan penjualan rotinya hingga 1000 biji per hari, dengan memperluas penjualan roti,” kata Budi.

Salah satu warga binaan, Anto, mengatakan dirinya sangat semangat menggeluti kegiatan pembinaan ini. "Kegiatan Ini menjadi bekal yang yang sangat berharga," ucapnya.

"Tiap hari, kami produksi lima kilo (gram) tepung per hari, dengan jumlah roti mencapai 500 biji per hari," kata Anto.

Salah satu warga binaan, Anto, mengatakan dirinya sangat semangat menggeluti kegiatan pembinaan ini. "Kegiatan Ini menjadi bekal yang yang sangat berharga," ucapnya.

"Tiap hari, kami produksi lima kilo (gram) tepung per hari, dengan jumlah roti mencapai 500 biji per hari," kata Anto.

Baca Juga: Paliat Kuliner Khas Tabalong, Bikin Lidah Menggeliat

Sumber : food.uzone.id
Editor : Aprianoor