DKISP Banjar Gali Berbagai Inovasi Diskominfo Solo

Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar mengajak 37 media kunjungan kerja ke Kota Surakarta (Solo), Provinsi Jawa Tengah

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar HM Aidil Basith (kiri) dan Kepala Diskominfo SP Kota Surakarta Heny Ermawati (kanan) saling berbagi program dan inovasi. Foto-bakabar.com/hendra

bakabar.com, MARTAPURA - Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar mengajak 37 media kunjungan kerja ke Surakarta (Solo), Jawa Tengah.

Kunjungan kerja dipimpin Kepala DKISP Banjar, HM Aidil Basith. Rombongan disambut oleh Kepala Diskominfo SP Surakarta, Heny Ermawati dan jajaran, Selasa (22/10) siang.

"Tujuan kami ingin tahu dan belajar inovasi-inovasi Diskominfo Surakarta, khususnya tentang pemerataan informasi dan bagaimana mereka bekerjasama dengan media," papar Basith.

Di hadapan Kadiskominfo Solo, Basith juga memperkenalkan profil Kabupaten Banjar hingga segala potensinya.

SementaraHeny Ermawati menjelaskan bahwa kota berjuluk Kota Batik itu punya wilayah seluas 46,724 kilometer persegi, atau satu persennya dari luas Kabupaten Banjar: 4.668 kilometer persegi.

Adapun jumlah penduduk Solo 587 ribu jiwa lebih. "Kalau siang jumlah rata-rata mencapai 1,5 juta sampai 2 juta orang. Karena banyaknya pengunjung dan UMKM  yang datang ke sini tiap harinya," jelas Heny.

Pemkot Surakarta, kata Heny, punya sejumlah inovasi guna mendukung UMKM sebagai roda penggerak ekonomi dan kemajuan daerah.

Misalnya, seperti membuat aplikasi yang berisi berbagai informasi tentang pariwisata, kuliner, hingga pelayanan publik agar mudah diakses masyarakat.

Juga ada layanan internet gratis yang disebar di seluruh area publik fasilitas, pelayanan umum, pemerintahan hingga kantor desa. "Aggaran internet gratis ini Rp2,5 miliar pertahunnya," tutur Heny. 

Tidak hanya itu, daerah yang pernah dipimpin Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut juga punya aplikasi laporan masyarakat yang ditangani Diskominfo.

"Sewaktu dipimpin mas Gibran, dalam sehari rata-rata sampai 250 laporan, namun sekarang hanya berkisar 30 sampau 50 laporan saja," ungkapnya.

Adapun soal kontrak advertorial dan pengiklanan kepada media tidak ditangani Diskominfo SP, melainkan topuksinya Protokol Komunikasi dan Administrasi Pimpinan (Prokopim).

Ditambahkan Sub Koordinator Prokopim Setda Kota Surakarta, Anang Dwi Darwanto, menyampaikan pihaknya semula bekerja sama hingga 100 media. Namun setelah Gibran menjadi wapres, media yang stanby di Solo turun drastis tersisa sekitar 50 media tersisa.

"Kami juga mengadakan jumpa pers yang jadi agenda rutin Pemkot Surakarta yakni sebanyak dua kali pertemuan dalam sebulannya," tuturnya.

Diskominfo Surakarta juga merangkul admin sosial media yang banyak diminati masyarakat, dari 30 akun dipilih dan diseleksi yang paling tinggi 10 akun di antaranya untuk diajak kerjasama.