Tokoh Inspiratif

Diusung Jadi Capres, Intip Pendidikan Anies Baswedan dan Perjuangannya di AS

Terlepas dari pro dan kontra yang menyelimuti pengusungan capres, Anies Baswedan memiliki catatan baik dalam sejumlah hal, salah satunya dari segi pendidikan. 

Anies Baswedan. Foto: Twitter/@Anies Rasyid Baswedan.

apahabar.com, JAKARTA - Partai NasDem resmi mengusung Anies Baswedan menjadi calon presiden 2024. Terlepas dari pro dan kontra yang menyelimutinya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki catatan baik dalam sejumlah hal, salah satunya dari segi pendidikan. 

Anies tercatat pernah mengenyam pendidikan magister di University of Maryland, Amerika Serikat, dengan konsentrasi studi Public Management. Kemudian, dia melanjutkan jenjang doktor di Northern Illinois University dengan fokus Doctor of Philosophy.

Baca Juga: Soal Pertemuan Anies dengan Dubes AS, Pengamat: Belum Tentu Soal Dukungan Capres

University of Maryland sendiri, boleh dibilang, cukup bonafid, di mana menempati peringkat 164 di dunia. Kampus ini unggul dalam bidang studi Sistem Manajemen Informasi, Geofisika, Teknik dan Ilmu Komputer, serta Ekonomi.

Biaya kuliah di University of Maryland sejatinya tidaklah murah. Untuk program magister, seperti yang ditempuh Anies, diperkirakan mencapai Rp540 juta per tahun.

Sebab itulah, capres usulan Partai NasDem ini mengaku sempat menerima bantuan dari Menteri Pendidikan Nasional era Gus Dur, Yahya Muhaimin.

Cerita Anies Jadi Mahasiswa Rantau

Anies membeberkan bahwa Yahya sangat berjasa baginya, terutama kala dirinya tengah melanjutkan studi di AS. Sang mendiang, yang kala itu adalah Atase Pendidikan di Washington DC, menawarkan Anies untuk pindah ke rumahnya yang berlokasi di kawasan elite di Bethesda, Maryland.

“Daripada kamu sendirian, bayar sewa, udah pindah aja ke sini; di atas ada kamar. Selalu kosong kok,” kenang Anies menirukan ucapan Yahya, sebagaimana dituturkan lewat unggahan Instagram @aniesbaswedan, Kamis (10/2), bertepatan dengan berpulangnya mantan Menteri Pendidikan Nasional itu.

Anies mulanya tak langsung mengiyakan ajakan tersebut. Namun, Yahya terus menghubungi hingga dirinya pun setuju untuk pindah. Usai tinggal seatap, dia mengaku mendapat banyak pelajaran dari sang cendikiawan. 

Baca Juga: Sindiran PDIP Usai Anies Temui Gibran: Mau Jadi King Maker di DKI Jakarta?

Kebaikan Yahya terus berlanjut, bahkan sampai Anies meneruskan pendidikan doktor di Illinois. Meski terbentang jarak lebih dari 1.100 kilometer, mantan Menteri Pendidikan Nasional itu kerap mengirimkan uang.

"Suatu sore, sepulang dari kampus, terlihat sebuah amplop di kotak surat. Tertulis nama pengirimnya Yahya Muhaimin. Saat dibuka, hanya berisi selembar uang 100 dollar di dalam lipatan kertas HVS. Tidak ada tulisan apapun. Hanya selembar uang,” ungkapnya.

Pria kelahiran 1969 itu menganggap uang tersebut sebagai bentuk perhatian dari Yahya; dirinya begitu khawatir terhadap Anies yang mesti menyelesaikan pendidikan doktor, namun di sisi lain, juga harus menafkahi keluarganya. 

Baca Juga: Kata Anies Soal Isu Gibran Maju ke Pilgub DKI Jakarta

 “Saya kemarin ingat kamu, mungkin kamu lagi susah ya. Kuliah doktor itu berat apalagi kalau udah ada anak, selalu kekurangan biaya. Dulu waktu saya kuliah juga gitu,” ungkap Anies menirukan perkataan Yahya saat itu.

 Itulah sekilas pembahasan mengenai latar pendidikan Anies Baswedan, sosok yang diusung menjadi calon presiden 2024 oleh Partai NasDem. Dari kisahnya, bisa dipetik hikmah bahwa tokoh ternama di negeri ini sekali pun tak terlepas dari masa sulit.

Untuk itu, bagi Anda yang merasa sedang berada di titik terendah, entah perihal pendidikan atau bukan, tetaplah percaya bahwa masih ada orang-orang baik di luar sana yang bersedia mengulurkan tangan. Semangat!