Polemik Al-Zaytun

Dituduh Jadi Beking Ponpes Al-Zaytun, Begini Respons Mantan Kepala BIN

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono tidak menampik bahwa ia pernah mengunjungi Pondok Pesantren Al-Zaytun karena diresmikan presiden.

Pimpinan Pondok Pesantren Panji Gumilang seusai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri (Foto: apahabar.com/Rafi)

apahabar.com, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono angkat bicara terkait tudingan bahwa dirinya jadi beking Pondok Pesantren Al- Zaytun.

Hendropriyono meminta untuk waspada dan hati-hati dalam membuat isu yang tidak berdasarkan dengan fakta.

"Kita masyarakat kan, pers yang menjadi penyambung aspirasi. Tolong hati-hati. Dalam merespons sesuatu seperti Al-Zaytun. Waspada saja, hati-hati," kata Hendropriyono kepada wartawan, Senin (24/7).

Baca Juga: Bareskrim Bakal Terjun Usut Penyalahgunaan Zakat Ponpes Al-Zaytun

Ia tak menampik bahwa pernah pernah bersilahturahmi dan mengetahui keberadaan Ponpes itu sejak lama.

"Dulu kan saya pejabat. Nah itukan diresmikan Presiden Republik Indonesia. Ya itu aja ya selama 2001-2004," lanjut Hendropriyono.

Asal tahu saja, Ponpes Al-Zaytun diresmikan oleh mantan Presiden BJ Habibie. Saat itu Hendropriyono menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (1998-1999).

"Saya kan bagaimana, ikut presiden saya," ujar Hendropriyono.

Baca Juga: Bareskrim Periksa Saksi Ahli Agama Terkait Al-Zaytun

Pimpinan Ponpes al-zaytun dengan berani menyatakan bahwa dia sering menerima bantuan dari sumber intelijen yang membantunya menyampaikan informasi.

Belakangan, sosok yang dimaksud beking itupun terkuak. Panji Gumilang dalam salah satu ceramahnya mengungkap bahwa di adalah Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono.

“Bosnya intel Indonesia, yaitu pimpinan BIN, Badan Intelijen Negara yang terkenal, Jenderal Hendropriyono,” ungkap Panji Gumilang