Komandan Pukul Anak Buah

Ditindak Kapolres Dairi, 2 Intel Masuk RS!

Dua personel polisi di Polres Dairi mendapatkan perawatan di rumah sakit. Keduanya dirawat setelah ditampar oleh Kapolres Dairi AKBP Reinhard Nainggolan.

Ilustrasi pemukulan. Foto-Istimewa

apahabar.com, Dairi - Dua personel polisi di Polres Dairi mendapatkan perawatan di rumah sakit. Keduanya dirawat usai ditampar oleh Kapolres Dairi AKBP Reinhard Nainggolan.

Informasi yang dihimpun apahabar.com mengungkapkan peristiwa itu terjadi pada Senin (28/8) pagi. Kedua personel intel di Satuan Intelkam Polres Dairi, yakni Aipda Hendrik Simatupang dan Bripka David Sitompul sedang melakukan aksi bersih-bersih di mapolres.

Pagi itu, mereka tidak sendiri, melainkan bersama beberapa personel lainnya. Insiden pemukulan bermula saat orang nomor satu di Mapolres Dairi itu memanggil seorang personel yang bertugas.

Tidak diketahui sebabnya, tamparan langsung mendarat di pipi personel tersebut. Hal serupa dialami oleh personel lainnya. Bahkan, berlanjut hingga ke ruangan Propam. Personel tersebut tidak hanya ditampar, namun juga mendapatkan kekerasan fisik lainnya.

Baca Juga: Cerita Penangkapan Buron Anggota Polisi Pembunuh Pelaku Narkoba

Kasi Humas Polres Dairi Iptu Doni Saleh saat dikonfirmasi membenarkan adanya dua personel Polres Dairi yang dirawat. "Iya, ada yang dirawat," jelasnya kepada apahabar.com, Senin (28/8) malam.

Saat ditanya soal pemukulan yang dilakukan oleh Kapolres kepada anggotanya, ia menjelaskan perlakuan itu sebagai tindakan disiplin oleh seorang pimpinan.

"Tadi pagi komandan olah raga, ditengoknya pos piket kosong," ujar Iptu Doni.

Selain itu, kata Doni, AKBP Reinhard Nainggolan juga mendapati beberapa personel yang piket sedang tidur. "Kemungkinan pimpinan emosi lihat pos kosong. Dipanggil dan dimarahi lah," terangnya.

Baca Juga: Paspampres Pakai Rompi Polisi Saat Culik Imam Masykur!

Peristiwa pemukulan sebagai tindakan disiplin yang dilakukan AKBP Reinhard Nainggolan dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi. Menurut Hadi, tindakan Kapolres Dairi itu sebagai bentuk penegakan disiplin terhadap personel yang kedapatan melakukan kesalahan.

"Sedang didalami oleh Propam. Tidak mungkin lah seorang Kapolres lakukan penganiayaan. Mungkin bentuk penegakan disiplin," ujar Kombes Hadi.

Ia juga menegaskan bahwa personel yang dirawat diketahui memiliki riwayat penyakit. "Jadi bukan karena dipukul juga, karena sebelumnya juga sudah sakit," pungkas Hadi.