Kalsel

Ditarget PAD Rp 750 Juta, Disperdagin Banjarmasin Curhat dengan Dewan  

apahabar.com, BANJARMASIN – Saat disambangi Komisi II DPRD Banjarmasin, Selasa (20/1), Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin)…

Suasana rapat antar Komisi II DPRD Banjarmasin dan Disperdagin Banjarmasin, Selasa siang (20/1). Foto-apahabar.com/Ahya Firmansyah

apahabar.com, BANJARMASIN - Saat disambangi Komisi II DPRD Banjarmasin, Selasa (20/1), Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) curhat terkait target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor metrologi yang dipatok Rp 750 juta untuk 2020.

Sekretaris yang juga merangkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagin Banjarmasin, Norbiansyah mengeluhkan target tersebut sulit tercapai. Alasannya, 2019 realisasi pendapatan hanya mampu Rp 240 juta.

Baca Juga: Tekan Kebocoran PAD, Palangkaraya Giat Berantas Parkir Liar

“Cakupan tugas kita relatif sempit di bidang kemetrologian, tidak mungkin dinaikkan lagi. Selain itu, rendahnya retribusi uji tera ulang sehingga amat sukar menggenjot PAD bidang kemetrologian,” ujarnya.

Bahkan Norbiansyah mengaku kesulitan mengingat minimnya SDM di Disperdagin.

“Kalau tahun lalu hanya pada angka Rp 240 juta memang sudah mencapai target yang diberikan. Namun naik 300 persen ini yang menjadi sulit untuk dicapai,” terangnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, Bambang Yanto Permono menyampaikan, apa yang menjadi keluhan Disperdagin coba dicari solusinya.

“Kita tadi sudah berdiskusi, apa-apa saja solusi dan produk yang bisa menjadi potensi untuk mencapai target tersebut,” jelasnya.

Salah satu sektor yang dikejar, kata Bambang, adalah tera ulang minuman dalam kemasan.

“Dalam Permendag diperbolehkan (tera air kemasan) teknisnya bagaimana, belum tahu lagi, nanti coba dikaji,” ungkapnya.

Baca Juga: Polemik Pelabuhan Ikan di Kotabaru,Dewan Kalsel Khawatir PAD Stagnan

Bambang menjelaskan, bahwa target PAD ini sudah tidak perlu direvisi karena telah masuk dalam APBD 2020.

“Karena sudah masuk (APBD), biar kita jalani saja dulu, sejauh mana mereka mampu, permasalahannya tinggal bagaimana kita cari solusi,” pungkasnya.

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Syarif