Hot Borneo

Ditarget 2024, Martapura ASRI Terganjal Jamban hingga Anggaran

apahabar.com, BANJARBARU – Tak mudah menjalankan program Martapura ASRI atau Aman, Bersih, Rapi, dan Indah. Banyak…

Program normalisasi sungai di Kota Banjarmasin kembali berlanjut. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARBARU – Tak mudah menjalankan program Martapura ASRI atau Aman, Bersih, Rapi, dan Indah.

Banyak tantangan yang harus dihadapi, dari pengentasan jamban apung, pencemaran air, sampah hingga anggaran.

Dari sederet kendala itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana masih berfokus pada pengentasan jamban ampung.

Yang terpenting, kata dia, bagaimana mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat untuk tak lagi berkegiatan MCK langsung ke sungai.

Akhir Tahun, Banjarmasin Ditarget Bebas Kawasan Kumuh

Hanifah menginginkan pihak sektoral memegang tugas fungsinya di dalam sanitasi lebih masif lagi.

“Kami lebih kepada apa yang dilakukan sektoral [pemerintah daerah], bila tidak maksimal, kami akan membantu,” katanya, Rabu (10/8).

Meski keramba apung juga menjadi sorotan, namun selama itu tidak melebihi kemampuan, maka menurutnya tidak jadi masalah.

Yang dimaksud kemampuan, maksud Hanifah adalah badan sungai menerima beban. “Tentunya dalam pelaksanaan pembangunan tidak memakan badan sungai,” imbuhnya.

Program Martapura ASRI sendiri ditarget selesai pada 2024 nanti. Namun, sebutnya, harus realistis dengan keuangan. Dengan mencoba menawarkan melalui hibah Kementerian PUPR.

Martapura ASRI merupakan platform kolaborasi, dalam hal pengentasan jamban apung. Seperti tahun ini, Dinas Perkim juga melakukan pengentasan jamban apung.

Menurutnya, apa yang dilakukan masyarakat di sungai, jadi bagian penting mencermati visi misi pembangunan ke depan.

Kendala lain dalam pelaksanaan program tersebut, menurutnya kurangnya gerak dari masyarakat untuk turut sarta mewujudkannya.

“Jadi, yang terpenting adalah bagaimana membangun kesadaran masyarakat,” tutupnya.