Sport

Ditandai Perubahan Komposisi, KTM Janjikan Kejutan Lagi di MotoGP 2021

apahabar.com, MAATIGHOFEN – Kepercayaan diri tinggi mengiringi peluncuran dua tim yang menggunakan motor KTM di MotoGP…

Berbaju Red Bull KTM Factory Racing, Miguel Oliveira disokong menambah kemenangan lebih banyak di MotoGP. Foto: MotoGP

apahabar.com, MAATIGHOFEN – Kepercayaan diri tinggi mengiringi peluncuran dua tim yang menggunakan motor KTM di MotoGP 2021, Jumat (12/2) malam.

Melalui presentasi online, KTM merilis dua tim sekaligus. Selain tim pabrikan Red Bull KTM Factory Racing, juga tim satelit Tech3 KTM Factory Racing.

Kedua tim sama-sama melakukan perombakan pebalap. Diawali kepindahan Pol Espargaro dari Red Bull KTM Factory ke Repsol Honda.

Posisi Espargaro kemudian digantikan Miguel Oliveira yang dipromosikan dari Tech3 KTM, sekaligus menjadi tandem Brad Binder.

Sementara untuk mengisi pos yang ditinggalkan Miguel Oliveira, Tech3 KTM Factory mendapuk Danilo Petrucci. Eks pebalap Ducati ini menjadi rekan setim Iker Lecuona.

Selain perubahan komposisi, livery Tech3 KTM Factory berubah drastis. Setelah ditinggal sponsor utama Red Bull, warna KTM RC16 berubah menjadi oranye.

Meski ditinggal Red Bull, kekuatan Tech3 KTM Factory diyakini tidak berkurang, mengingat mereka mendapat perlakukan selayaknya tim pabrikan.

KTM sendiri tampil mengejutkan dengan meraih tiga kemenangan di MotoGP 2020. Satu kemenangan diraih Brad Binder, kemudian dua disumbangkan Miguel Oiveira.

Berkaca prestasi itulah, KTM percaya diri menghadapi MotoGP 2021, kendati enggan disebut salah satu favorit juara dunia.

“Kami sangat senang lantaran mimpi sudah menjadi kenyataan, ketika meraih kemenangan perdana MotoGP. Itu adalah fakta,” seru Direktur KTM Motorsport, Pit Beirer, seperti dilansir Sindonews.

“Memang masih banyak tim yang lebih diunggalkan untuk menjadi juara dunia. Namun kami juga merasakan lapar kemenangan yang lebih hebat lagi,” lanjutnya.

Total sepanjang 2020, KTM mengumpulkan delapan podium. Pol Espargaro menjadi pebalap paling sukses dan finis di posisi keenam klasemen akhir.

“Kami tak berpartisipasi hanya untuk meramaikan kompetisi. Namun kami punya kesabaran yang cukup untuk menanti,” cetus Stefan Peirer, CEO KTM.

“Lagipula kami memang harus menunggu selama 7 hingga 8 tahun, sebelum akhirnya juara Reli Dakar dan AMA Supercross. Kami pun takkan menyerah sebelum menjadi juara di MotoGP,” tandasnya.