Kalteng

Disuntik Dosis Kedua, Kadinkes Kalteng: Vaksin Sinovac Aman

apahabar.com, PALANGKA RAYA — Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul menerima suntikan dosis kedua vaksin Covid-19….

Kadinkes Kalteng dr Suyuti Syamsul saat disuntik dosis kedua vaksin Sinovac. Foto-Istimewa

apahabar.com, PALANGKA RAYA — Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul menerima suntikan dosis kedua vaksin Covid-19.

Selain Suyuti, vaksin dosis kedua juga disuntikan kepada Ketua DPRD Kalteng Wiyatno.

Sedangkan Kepala Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palangka Raya Leonard Duma dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APKB) Kalteng yang juga sekaligus Plt Kepala Dinas Sosial, Rian Tangkudung menerima vaksinasi pertama.

Pemberian vaksinasi terhadap 4 pejabat tersebut dilaksanakan di Puskesmas Menteng, Kota Palangka Raya, Senin (1/2).

Sebetulnya Suyuti dan Wiyatno dilakukan tepat 14 hari setelah vaksin pertama, yakni pada Jumat (28/1). Namun, karena ada kegiatan lain, baru bisa terlaksana hari ini.

Sebelum pemberian vaksinasi kedua, baik Suyuti maupun Wiyatno, terlebih tenaga medis melakukan dulu observasi dan hasilnya tidak ada keluhan terhadap vaksinasi pertama.

Sementara itu Leonard dan Rian harus menjalani skirining awal sebelum disuntik vaksin Sinovac untuk pertama kalinya.

Dalam kesempatan itu Suyuti menyatakan, bahwa vaksin Sinovac sudah dijamin keamanan dan kehalalannya.

Sebab, vaksin merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang paling baik dalam memberi perlindungan terhadap penyakit.

“Vaksinasi atau imunisasi yang dilakukan saat ini sebenarnya sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu,” ujarnya.

Ternyata, menurut Suyuti hasilnya luar biasa, contohnya vaksinasi polio, sehingga saat ini sangat jarang dan hampir tidak ditemukan lagi kasus polio.

Begitu juga dengan vaksin Sinovac ini, sehingga diharapkan bahwa Covid-19 ini juga bisa diturunkan sama seperti penyakit yang lain, ketika angka kekebalan terhadap masyarakat sudah cukup tinggi.

“Minimal masyarakat yang terima vaksin sekitar 70 persen capaiannya,” imbuhnya.