Hot Borneo

Distribusi Macet, Pangkalan Elpiji Nakal di Banjarmasin Terancam Ditutup

apahabar.com, BANJARMASIN – Distribusi gas elpiji 3 kilogram di Banjarmasin disorot. Sebab, sejumlah warga Kota Seribu…

Ilustrasi gas elpiji 3 kilogram. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Distribusi gas elpiji 3 kilogram di Banjarmasin disorot. Sebab, sejumlah warga Kota Seribu Sungai kesulitan mendapatkan gas melon.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, bahkan ikut mempertanyakan macetnya pasokan gas melon tersebut.

"Kuota itu sudah ada. Kalau yang dapat kartu tidak dapat, berarti kemana penyalurannya?" ujarnya.

Padahal, kata Ibnu, terdapat 40.250 kepala keluarga (KK) yang berhak menerima subsidi gas elpiji 3 Kg. Ibnu pun langsung mengintruksikan instansi terkait untuk memberikan sanksi kepada pangkalan nakal.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) mencatat terdapat 16 agen dan 679 pangkalan yang tersebar di Banjarmasin.

Pangkalan nakal itu pun terancam tak dapat pasokan elpiji. Penyetopan pasokan, kata Ibnu, juga berlaku bagi pangkalan yang menyelewengkan harga eceran tertinggi (HET) penjualan gas elpiji 3 Kg.

Harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilogram (Kg) di Banjarmasin kini senilai Rp 18.500. Sebagai perbandingan, tahun lalu HET si melon masih senilai Rp 17.500. Artinya, ada kenaikan sebesar seribu rupiah.

Kebijakan anyar tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) nomor 500/185/Sekda tentang penetapan HET elpiji tertentu yakni tabung 3 Kg yang diteken pada akhir Mei 2022.