Kalsel

Distribusi Air PDAM di Banjarmasin Masih Belum Normal

apahabar.com, BANJARMASIN – Sejak dibuka kembali Intake Sungai Bilu, tempo hari, namun distribusi air PDAM Bandarmasih…

Ilustrasi air leding belum naik. Foto-net.

apahabar.com, BANJARMASIN – Sejak dibuka kembali Intake Sungai Bilu, tempo hari, namun distribusi air PDAM Bandarmasih masih belum normal.

Pasalnya, bahan baku air di Sungai Martapura masih tercemar air laut, akibat kemarau.

Berdasar data yang diambil PDAM Bandarmasih, kadar garam di Sungai Martapura yang masuk di Intake Sungai Bilu mencapai 1.700 miligram perliter.

Angka tersebut merupakan tertinggi, namun sangat jauh dibandingkan hari hari sebelumnya.

Dalam kurun waktu empat tahun terakhir ini, di mana angka tertinggi 6075 mg/l.

Jumlah demikian berkali kali lipat di atas ambang batas dari 250 Mg/liter yang ditentukan Permenkes 492 tahun 2010.

“Sekarang Intake Sungai Bilu telah beroperasi, tetapi tidak maksimal. Sekitar 30-50 persen saja bisa mengambil air baku dari Sungai Martapura,” terang Humas PDAM Bandarmasih, Muhammad Nur Wakhid.

Melihat kondisi kadar garam di Intake Sungai Bilu, Wakhid menerangkan, air Sungai Martapura yang ditarik bisa diolah di Intake Sungai Tabuk.

Sekitar 60-70 persen sumber air dari Intake Tabuk turut berperan, pendistribusian ke Kecamatan Barat dan Utara.

“Alhamdulillah air sudah mengalir di lima kecamatan, tapi belum normal distribusinya,” tutur Wakhid.

Istilah normal yang dimaksud Wakhid, air yang didistribusikan PDAM Bandarmasih sampai ke dalam rumah warga atau naik ke kamar mandi pelanggan.

Masalahnya, intake Sungai Tabuk hanya melayani kebutuhan air bersih untuk Banjarmasin Timur dan Selatan.

Kini dipaksa menopang tiga kecamatan lainnya, yakni Banjarmasin Tengah, Barat dan Utara

“Distribusi air menuju dalam kondisi normal, ini tinggal 20 persen saja lagi,” terangnya.

Berangkat dari sana, Wakhid masih mengharapkan mukjizat Allah SWT berupa hujan di daerah hulu Kalsel.

Aliran air hujan di hulu dianggap bisa mendorong kadar garam yang telah tercampur dengan Sungai Martapura ke laut.

“Kita monitoring hujan dari hulu itu mempengaruhi kadar garam di Intake Sungai Bilu berkurang. Kita hanya bisa berdoa, semoga daerah hulu bisa turun hujan lagi,” harapnya.

Disisi lain, PDAM telah melakukan salat minta hujan di Intake Sungai Tabuk. Pihaknya berharap turunnya hujan tidak hanya di Banjarmasin, namun juga daerah hulu.

Baca Juga: Hujan Lebat, Waspada Pohon Tumbang di Banjarmasin

Baca Juga: Komisi III DPRD Banjarmasin Mulai Was-Was Musim Hujan

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin