Dispertan HST Sebut Ratusan Ayam Mati Mendadak Akibat Flu Burung

Ada sebanyak 817 ekor unggas yang mati terhitung sejak Desember 2023 hingga Januari 2024.

Kondisi kandang ayam Maserun pasca ayam-ayamnya mati secara mendadak. Foto-Dok Pribadi Maserun

apahabar.com, BARABAI - Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) buka suara terkait ratusan ayam yang mati mendadak.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten HST, Budi Satrya Tanjung mengungkapkan berdasarkan data, ada sebanyak 817 ekor unggas yang mati, terhitung sejak Desember 2023 hingga Januari 2024.

"Dugaan sementara, ratusan unggas tersebut terindikasi virus AI alias flu burung," jelasnya kepada awak media, Senin (22/1).

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan survei ke desa-desa yang ternaknya mati secara mendadak.

Baca Juga: Ratusan Ayam di Desa Baru HST Mendadak Mati

"Untuk jenis-jenis unggas yang diduga terkena penyakit di antaranya ayam potong dan ayam petelur," jelasnya.

"Sebarannya ada di lima kecamatan, yakni di antaranya Kecamatan Pandawan, Labuan Amas Utara, Barabai, Batang Alai Selatan, Batu Benawa," sambungnya.

Lebih lanjut Budi mengatakan, petugasnya melalui dokter hewan juga telah mengambil sampel ternak yang mati tersebut untuk dibawa ke Laboratorium Veteriner Banjarbaru.

"Untuk hasil pemeriksaan laboratorium mudahan dalam Minggu depan bisa kami terima," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 400 dari 800 ekor ayam petelur milik Maserun (59) warga Desa Baru, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten HST ditemukan mati mendadak di kandangnya.

Maserun berpendapat bahwa ayam-ayamnya itu mungkim saja mati karena terserang penyakit.

Untuk menghindari kerugian akibat banyaknya ayam petelur yang mati, Maserun memilih menjual sisa ayamnya yang berjumlah 400 ekor itu dengan harga Rp25 ribu per ekor.