Kalsel

Disperindag Tabalong Ingatkan Pangkalan Tak Jual Elpiji 3 Kilogram ke Pengecer

apahabar.com, TANJUNG – Setelah membuka pengaduan melalui WhatsApp, banyak aduan masuk ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)…

Ilustrasi elpiji 3 kilogram. Foto: Istimewa

apahabar.com, TANJUNG– Setelah membuka pengaduan melalui WhatsApp, banyak aduan masuk ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabalong terkait peredaran elpiji 3 kilogram.

Aduan itu di antaranya terkait harga elpiji yang mahal dijual warung eceran non pangkalan dengan harga bervariasi.

Mendapat laporan itu, Disperindag Tabalong bersama instansi terkait turun melakukan pengecekan sekaligus razia terhadap pedagang nakal.

“Setelah sering di razia, warung-warung diimbau tidak lagi menjual elpiji 3 kilogram,” kata Kadisperindag Tabalong, Husin Ansari, ditemui baru-baru tadi.

Sementara itu, terkait pangkalan yang menjual elpiji 3 kilogram kepada para pengecer warung juga sudah ditertibkan. Mereka dilakukan pembinaan dan akhirnya mematuhi apa yang diterapkan, sehingga oknum pangkalan tersebut tidak dilaporkan ke Pertamina.

Husin mengingatkan kepada para pangkalan agar tidak mendrop gas elpiji ke warung-warung, karena bila ditemukan pihaknya tak segan lagi melaporkannya kepada Pertamina untuk dilakukan pemutusan hubungan usaha.

Kepala Disperindag Kabupaten Tabalong,Husin Ansari. Foto-apahabar.com/Muhammad Al-Amin

Ia juga mengingatkan para pangkalan jangan sampai menjual elpiji 3 kilogram di atas harga HET, yaitu 17.500 per tabung.

Begitupun dengan para pengecer yang masih didapati di warung-warung dipedesaan, diimbau supaya tidak menjualnya.

Kebutuhan gas elpiji di Tabalong sendiri kuotanya sudah cukup, jadi warga bisa membelinya di pangkalan sekitar tempat tinggalnya.

Diungkapkan Husin, dari 131 desa dan kelurahan, hanya 11 desa yang belum ada pangkalan elpiji 3 kilogram ini, yaitu Desa Bengkiling, Kecamatan Banua Lawas, Desa Argo Mulyo, Dambung Raya, Hegar Manah, Waling di Kecamatan Bintang Ara.

Kemudian, Desa Jaro Kecamatan Jaro, Desa Pasar Panas di Kecamatan Kelua, Desa Padangin di Kecamatan Muara Harus, Desa Sungai Kumap Desa Muara Uya, Desa Tamunti di Kecamatan Pugaan dan Desa Juai di Kecamatan Tanjung.

“Bagi warga miskin di 11 desa itu bisa membeli elpiji di desa tetangganya,” kata Husin.

“Jika pangkalan tidak menjualnya ke lain, tentu kebutuhan bagi warga di sekitarnya masih cukup, ini yang terus kami lakukan pengawasan,” tandasnya.