Kalteng

Disekap dan Dianiaya, 2 Pelajar Perempuan Palangka Raya Jadi Korban Pengeroyokan

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Dua orang pelajar perempuan di Kota Palangka Raya menjadi aksi pengeroyokan dan…

Oleh Syarif
Dua orang pelajar yang menjadi korban penyekapan dan pengeroyokan saat memberi keterangan kepada pihak Kepolisian. Foto-Istimewa

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Dua orang pelajar perempuan di Kota Palangka Raya menjadi aksi pengeroyokan dan penyekapan di sebuah rumah oleh sekelompok perempuan yang dilatarbelakangi ketersinggungan.

Hal ini terungkap ketika orang tua dari korban melaporkan peristiwa tersebut ke Kantor Polresta Palangka Raya bersama anaknya, Sabtu (25/9).

Dari keterangan yang disampaikan kepada pihak kepolisian pengeroyokan terhadap dua orang pelajar perempuan tersebut terjadi pada hari Jumat (24/9) malam sekitar Pukul 19.30 WIB.

"Anak saya dan temannya dipukuli dan diancam dengan pisau. Mereka itu punya kelompok seperti geng,” kata WA (43) yang merupakan orang tua salah satu korban.

WA menjelaskan bahwa anaknya dan temannya menjadi korban pengeroyokan serta pengancaman yang dilakukan oleh kelompok perempuan di sebuah rumah yang biasa jadi tempat tongkrongan ketika ingin minta maaf kepada kelompok perempuan tersebut karena ada masalah ketersinggungan.

"Awalnya anak saya dan temannya ini niat minta maaf lewat telpon tapi malah disuruh mendatangi mereka di sebuah rumah di Kota Palangka Raya, tapi malah dikeroyok" terangnya.

Ia juga menyebutkan, kalau para pelaku menyuruh anaknya dan temannya masuk ke dalam rumah dan saat itu kedua korban dimasukkan ke dalam kamar, kemudian disekap serta dipukul, dan diancam dengan pisau hingga mengakibatkan luka memar.

"Anak saya memar dan luka di bagian ke kepala, pelipis serta leher dan temannya juga sakit akibat dipukul para pelaku," bebernya.

Sementara itu, Salah satu dari korban menjelaskan bahwa kelompok pelaku saat itu tengah mengkonsumsi minuman keras dan disuruh membikin video pernyataan bahwa atas kejadian pemukulan tersebut tidak keberatan.

"Saya disuruh bikin video bahwa atas kejadian pemukulan tersebut saya tidak keberatan," ungkapnya.

Atas kejadian tersebut orang tua korban tidak terima dan melaporkan ke pihak Perlindungan Anak Dan Perempuan (PPA) Satreskrim Polresta Palangka Raya dan kedua korban sudah melakukan visum di RS Bhayangkara guna melengkapi bahan laporan.