Tak Berkategori

Disebut Picu Penyetopan Feri di Alalak, Wabup Batola Buka Suara

apahabar.com, BANJARMASIN – Dianggap menjadi penyebab penyetopan operasional feri di Sungai Alalak, Wakil Bupati Barito Kuala,…

Salah satu armada penyeberangan milik PT Rannisa di Sungai Alalak yang melayani truk-truk pengangkut. Foto-apahabar.com/Riyad Dafhi

apahabar.com, BANJARMASIN – Dianggap menjadi penyebab penyetopan operasional feri di Sungai Alalak, Wakil Bupati Barito Kuala, H Rahmadian Noor, langsung memberikan tanggapan.

Operasional feri yang dikelola PT Ranissa 831 itu dihentikan sementara mulai, Selasa (9/2) siang. Ketika operasi dihentikan, ratusan truk sudah menunggu untuk diseberangkan.

Penyebab penghentian itu adalah ketersinggungan pemilik PT Rannisa 831, H Rannisa, terhadap komentar Rahmadian Noor melalui media sosial.

“Saya tersinggung dengan pernyataan beliau. Seakan-akan kami seperti habis manis sepah dibuang,” cetus H Rannisa kepada apahabar.com.

“Padahal kami hanya berniat membantu agar pendistribusian logistik tidak terhambat,” imbuhnya.

Pernyataan dimaksud diposting Rahmadian Noor melalui direct massage akun Instagram, Senin (9/2), ketika menjawab keluhan beberapa warga atas kondisi jalan di Berangas yang becek.

“Tgl 10 menurut balai jalan kalimantan jemb matraman sdh bisa dilewati truk besar, artinya mereka tidak lwt fery berangas lg,” tulis Rahmadian Noor.

“Kemudian yg arah kalteng lg diusahakan jalur air dr trisakti sd jemb barito. Bila sdh jalan mk fery berangas tdk diperlukan lagi. Aku sdh minta dinas PU utk memperbaiki jln yg rusak,” tambahnya.

Ternyata kalimat ‘Bila sdh jalan mk fery berangas tdk diperlukan lagi’ itu, memantik tanggapan berbeda dengan pengelola feri Alalak.

Selanjutnya tangkapan layar dari percakapan tersebut menyebar di sejumlah media sosial, terutama Instagram.

Sementara ketika dikonfirmasi, Rahmadian Noor, memastikan statemen itu hanya untuk menjawab keluh kesah warga tanpa bermaksud menyinggung pihak tertentu.

“Saya menjawab keluhan warga, terkat kondisi jalan Berangas yang rusak parah dan macet di Instagram,” ungkap Rahmadian Noor.

“Saya menyampaikan bahwa menurut informasi dari BPJN Kalsel, jembatan darurat di Mataraman bisa dilewati truk besar mulai 10 Februari,” imbuhnya.

Rahmadian Noor juga menjelaskan sedang diusahakan jalan alternatif lewat sungai dari Pelabuhan Trisakti menuju Jembatan Barito.

“Saya menuliskan apabila rencana itu berjalan feri di Alalak bisa tidak beroperasi lagi. Ternyata jawaban itu yang membuat pengelola feri keberatan,” jelas Rahmadian Noor.

Terkait permintaan maaf yang dituntut H Rannisa, Rahmadian Noor mengaku sudah memenuhi keinginan tersebut.

“Saya sudah menyampaikan permintaan maaf lewat anak buah Beliau (H Rannisa), kalau memang tanggapan terhadap keluhan warga itu membuat ketersinggungan,” tegas Rahmadian Noor.

Sementara terkait kerusakan jalan di Berangas, Rahmadian Noor berharap Pemprov Kalimantan Selatan bisa mempercepat realisasi angkutan dari Trisakti ke Jembatan Barito.

“Saya berharap solusi itu dapat direalisasikan, sehingga truk-truk bisa melewati jalur alternatif tersebut, sambil menunggu Jalan Gubernur Syarkawi atau Lingkar Utara bisa dilewati,” tandas Rahmadian Noor

Buntut Postingan Wabup, Feri Penyeberangan di Alalak Banjarmasin Berhenti Beroperasi!