bakabar.com, BANJARMASIN – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin berencana menghentikan penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama masa libur sekolah. Kebijakan ini dinilai berbeda dengan arahan Badan Gizi Nasional (BGN) di tingkat pusat.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Ryan Utama, menyatakan bahwa penyaluran MBG tidak dilakukan saat sekolah libur. “Untuk MBG libur juga,” tegas Ryan.
Namun belakangan, Ryan menjelaskan bahwa kebijakan MBG selama libur sekolah bersifat fleksibel dan tidak wajib. Pelaksanaannya bergantung pada permintaan masing-masing sekolah, sesuai hasil koordinasi dengan Koordinator BGN Banjarmasin.
“Apabila sekolah tetap ingin dilayani MBG, maka akan didistribusikan ke sekolah dan siswa mengambilnya di sekolah,” ujarnya.
“Namun jika sekolah memutuskan tidak ada pelayanan MBG selama libur, maka tidak ada distribusi MBG,” sambung Ryan.
Meski demikian, hingga kini Disdik Kota Banjarmasin belum dapat memastikan sekolah mana saja yang memilih tetap menerima penyaluran MBG selama masa libur.
“Kami masih menunggu data dari Koordinator BGN Banjarmasin,” tandasnya.
Sementara itu, sebelumnya BGN di tingkat pusat menegaskan bahwa program MBG tetap berjalan tanpa mengenal libur sekolah. Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menyebut MBG sebagai program pemenuhan hak gizi anak yang tidak terikat kalender akademik.
Artinya, meski sekolah memasuki masa libur, dapur MBG tetap beroperasi dan distribusi makanan bergizi kepada siswa harus terus dilakukan.
BGN pusat juga telah menyiapkan sejumlah skema distribusi yang fleksibel agar program tetap berjalan efektif selama libur sekolah. Sekolah diberikan dua opsi penyaluran MBG.
Opsi pertama, MBG disalurkan dalam bentuk paket. Jatah untuk enam hari diberikan dua kali dalam sepekan, dengan menu kombinasi makanan siap santap dan makanan kemasan seperti roti, telur, susu, dan buah.
Opsi kedua, siswa diminta datang ke sekolah setiap hari untuk mengambil paket MBG yang telah disiapkan.