Disdag Kalsel Percepat Penyaluran Beras SPHP Demi Stabilkan Harga

Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan mempercepat penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Penyaluran beras SPHP dipercepat. Foto: Antara

bakabar.com, BANJARBARU - Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan mempercepat penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Tujuannya supaya ketersediaan beras di pasaran tetap terjaga dan harga tidak kembali melonjak.

Penyaluran beras SPHP ini ditargetkan 25 ribu ton sepanjang 2025. Namun hingga pertengahan September, baru teralisasi 6.322 ton atau sekitar 24 persen.

"Makanya penyaluran harus segera dipercepat, mengingat beras SPHP menjadi salah satu instrumen penting pemerintah dalam menjaga stabilitas inflasi daerah," papar Kepala Dinad Perdagangan Kalsel, Ahmad Bagiawan.

"Melalui percepatan penyaluran beras SPHP, semoga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan harga terjangkau, sekaligus menjaga daya beli agar tetap stabil," tambahnya.

Penting pula untuk memperhatikan jenis beras yang disalurkan. Sebab, masyarakat Kalsel memiliki preferensi kuat terhadap beras Banjar karena sesuai dengan selera dan kebiasaan konsumsi mereka.

Dulu ketika beras impor asal Thailand, yaitu beras Siam masuk ke pasaran, masyarakat sangat menyukai dan permintaannya tinggi.

"Namun ketika diganti dengan beras dari Vietnam, justru kurang diminati karena tidak sesuai dengan selera orang Banjar," jelas Bagaiwan.

"Kami mengharapkan agar Bulog dapat menyalurkan SPHP di Kalimantan Selatan, dengan dominasi beras Banjar," tuntasnya.