Hot Borneo

Dirawat Satu Bulan di RS, Korban Terakhir Laka Rapak Balikpapan Embuskan Napas Terakhir

apahabar.com, BALIKPAPAN – Satu korban terakhir dari laka maut Muara Rapak, Balikpapan, yang dirawat di Rumah…

Keluarga almarhum dan petugas berkumpul di depan Ruang Mortuary, RSKD Balikpapan. Foto-Istimewa

apahabar.com, BALIKPAPAN – Satu korban terakhir dari laka maut Muara Rapak, Balikpapan, yang dirawat di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) meninggal dunia pada Rabu (23/2).

M Yamin yang mengalami luka pada bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya meninggal dunia sekira pukul 02.30 WITA.

Dirlantas Polda Kaltim, Kombes Pol Sonny Irawan membenarkan kabar tersebut. Ia mengatakan korban telah menjalani perawatan kurang lebih satu bulan di RSKD, mulai dari 23 Januari sampai hari ini (23/2).

“Siang hari ini saya mendatangi kamar jenazah di RSKD. Ada salah satu korban yang luka kritis dalam laka Rapak yakni Bapak M Yamin. Bapak M Yamin meninggal dunia tadi malam, informasi yang kami terima pukul 02.30 WITA,” katanya saat ditemui di RSKD siang tadi.

Atas permintaan keluarga korban, rencananya almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya yakni Kelurahan Ntobo, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sonny menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Yamin. Sebelumnya ia bersama Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto serta Gubernur Kaltim, Isran Noor sempat menengok almarhum di dalam ruang perawatan beberapa hari setelah kecelakaan terjadi.

“Waktu itu almarhum Pak Yamin sempat dijenguk oleh Bapak Kapolda, Gubernur dan kita semua sempat menjenguk, saat itu memang kondisinya masih sadar. Tapi mungkin Allah berkehendak lain, hari ini ia dipanggil,” tuturnya.

Sementara itu, Erwin, keluarga almarhum, mengatakan Yamin sempat dipindah ke ruang perawatan pasca operasi. Namun, lantaran luka Yamin yang begitu parah, ditambah riwayat penyakit gula yang diderita, membuat ia harus kembali ke ruang ICU.

“Dia diamputasi kemarin. Memang ada bawaan gulanya kemarin, untuk yang lainnya nggak ada. Sempat dua hari aja di ruang rawat inap, sisanya di ruang ICU. Setelah di operasi itu sempat masuk ruang perawatan inap setelah itu di ICU,” jelasnya.

Sebelum meninggal almarhum sempat meminta menanyakan istri dan anaknya apakah masih akan tinggal lebih lama di Kalimantan atau pulang ke kampung halaman.

“Pesan ke kakaknya kalau nanti dia meninggal dia disuruh tanyakan ke keluarganya kalau memang istrinya mau menetap disini, dia mau dimakamkan disini. Tapi kalau anak istrinya nggak berniat nggak kembali ke sini dan selamanya di kampung, dia minta dimakamkan di Bima,” ungkapnya.

Rencananya jasad Yamin akan diterbangkan dari Balikpapan menuju Makassar pada sore ini. Kemudian ke NTB untuk dibawa ke kampung halamannya.