Tak Berkategori

Diperiksa Senin, KNPI Banjarmasin Dukung Bareskrim Proses Abu Janda

apahabar.com, BANJARMASIN – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjarmasin mengapresiasi gerakan…

Abu Janda. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjarmasin mengapresiasi gerakan cepat Bareskrim Polri memanggil Permadi Arya alias Abu Janda, pada Senin (1/2) nanti.

Pemanggilan tersebut didasari atas laporan Medya Rischa terkait dugaan ujaran SARA dan penistaan agama yang menyeret nama Abu Janda karena menyebut 'Islam Arogan'.

"Saya sangat menyambut baik gerak cepat Bareskrim Polri memproses Abu Janda," ucap Ketua DPD KNPI Banjarmasin, Imam Satria Jati kepada apahabar.com, Sabtu (30/1) siang.

Alumnus FH ULM ini menilai, perilaku dan pernyataan Abu Janda kerap meresahkan masyarakat.

Sebagai tokoh publik, kata Imam, seharusnya Abu Janda memberikan contoh positif kepada khalayak.

Bukan malah memecah belah elemen masyarakat. Terlebih ketika bersinggungan dengan agama atau keyakinan.

"Sudah sepantasnya kita menyejukkan suasana di masyarakat. Apalagi negeri kita saat ini sedang dilanda berbagai macam bencana. Dari Covid-19, jatuhnya pesawat SJ-182, banjir Kalsel, Gempa Sulbar, tanah longsor Sumedang, dan lain-lain," katanya.

Imam Satria Jati terpilih sebagai Ketum DPD KNPI Banjarmasin periode 2019-2022 mendatang dalam Musda KNPI Banjarmasin di Gedung DPD KNPI Kalsel, Senin sore. apahabar.com/Robby

Imam meminta masyarakat Kalsel agar memetik hikmah dari kasus yang menjerat Abu Janda tersebut. Salah satunya dengan cara cerdas menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, maupun Twitter.

"Jangan seperti Abu Janda yang sering meresahkan, terlebih kita berjuang untuk bangkit dari dampak ekonomi akibat Covid-19," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Slamet Uliandi mengatakan pemeriksaan terhadap Abu Janda akan dilakukan pada Senin, 1 Februari 2021.

Sekedar diketahui, cuitan Abu Janda yang menyebut ‘Islam arogan’ berawal dari twit war dengan Tengku Zulkarnain.

Pada awalnya, Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, berbicara soal arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika.

Lalu, Tengku Zulkarnain menyebut tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya. Cuitan ini dipublikasikan hari Minggu (24/1).

“Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana-mana negara normal tidak boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yang arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI,” cuit Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, seperti dilihat, Jumat (29/1)

Abu Janda membalas cuitan Tengku Zulkarnain.

Dia menyebut ada Islam yang ‘arogan’ karena mengharamkan kearifan lokal di Indonesia.

“Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampai kebaya diharamkan dengan alasan aurat,” cuit Abu Janda lewat akun @permadiaktivis1.

Cuitan itu disorot berbagai pihak, yang tak setuju dengan kata-kata Abu Janda soal ‘Islam arogan’.

Cuitan Abu Janda lantas dipolisikan Medya Rischa kemarin, Jumat (29/1). Laporan Medya diterima dengan nomor: LP/B/0056//I/2021/BARESKRIM.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam paparannnya pada fit and proper test calon Kapolri pekan lalu menyatakan tak boleh lagi ada anggapan hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

Di sisi lain, Komjen Sigit mengatakan penegakan hukum juga harus dilakukan secara humanis.