Gagal Ginjal Akut

Dinkes DKI Klaim Masih Pantau Korban Gagal Ginjal Akut

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengeklaim masih melakukan pemantauan terhadap seorang anak yang menderita gagal ginjal akut (GGA) yang kini

Tak ada rumah sakit di Kalsel yang ditunjuk sebagai rujukan penanganan gagal ginjal akut anak. Foto-Kumparan

apahabar.com, JAKARTA - Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengeklaim masih melakukan pemantauan terhadap seorang anak yang menderita gagal ginjal akut (GGA) yang kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Untuk kondisi masih kami pantau," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta, Widyastuti saat dikonfirmasi, Jumat (10/2). 

Baca Juga: Mardani H Maming Diminta Bayar Uang Pengganti Rp110 Miliar

Ia menambahkan perkembangan kasus GGA nanti akan dijelaskan secara detail oleh Kementerian Kesehata RI. Sebab, belakangan telah ditemukan dua kasus suspek GGA, namun satu anak dinyatakan meninggal dunia.

"Nanti akan ditetapkan rilis satu pintu supaya tidak membingungkan," ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya masih menelusuri dan mendalami penyebab kematian anak yang diindikasikan menderita gagal ginjal akut. Untuk itu, Dinkes DKI menjalin koordinasi dengan sejumlah pihak dalam mendalami kasus gagal ginjal akut.

"Kami bersama dari kementerian kesehatan, bpom, dan pihak terkait untuk melakukan investigasi," jelasnya.

Baca Juga: Merasa Tak Bersalah, Mardani Pikir-Pikir Usai Divonis 10 Tahun

Diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyelidiki laporan kasus gagal ginjal akut (GGA) yang menewaskan seorang anak di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sebab Dinkes menemukan dua kasus GGA yang tengah ditinjau secara epidemiologi.

"Memang benar, kasus meninggal satu orang, dan kami masih dalam proses pengumpulan informasi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia, Minggu (5/2).

Baca Juga: Mardani H. Maming Jalani Sidang Vonis Hari Ini

Ia mengatakan dari dua kasus yang tengah diselidiki Dinkes DKI, salah satu korban dinyatakan tewas. Korban berdomisili di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Semula, korban sempat menjalani pengobatan pada Sabtu (28/1) ke Puskesmas setempat dan diberikan resep obat puyer. Namun, korban mengalami gejala sulit buang air kecil sehingga langsung dirujuk ke Rumah Sakit Adhyaksa pada 30 Januari 2023.

Kemudian, rumah sakit kembali merujuk dan merekomendasikan membawa korban ke Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Jakarta untuk menjalani cuci darah. Namun, pihak keluarga diklaim sempat menolak dan hendak membawa anaknya kembali ke rumah. Lalu kondisi kesehatan korban semakin buruk dan dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (1/2) malam.