Dinkes Banjarmasin: Mengapa Harus PSN Bukan Fogging?

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin bersama Puskesmas Terminal terus berupaya mengendalikan penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dinkes Kota Banjarmasin bersama Puskesmas Terminal terus berupaya mengendalikan penyebab penyakit DBD. Foto-Dinkes Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin bersama Puskesmas Terminal terus berupaya mengendalikan penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Salah satunya dengan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi penyakit DBD di sekitar Puskesmar Terminal dan Komplek Cahaya Kelurahan Pemurus Luar RT 21 dan Kelurahan Seungai Lulut.

Kegiatan dilakukan bertepatan memperingati ASEAN DENGUE DAY dan mengantisipasi meluasnya penyebaran virus dengue yang ditularkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti sebagai penyebab DBD.

Gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) berupa melakukan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur), koordinasi lintas program dan lintas sektor, kegiatan penyelidikan epidemiologi dan fogging/pengasapan.

Fogging sendiri merupakan tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk secara luas.

Tetapi fogging hanya efektif dalam membunuh nyamuk dewasa tidak untuk larva, telur, ataupun jentik nyamuk.

Indikasi dilakukan fogging adalah ketika ditemukan 1 kasus positif Demam Berdarah, ada penderita panas yang lain, dan ditemukan jentik.

Jika ada laporan DBD, tetapi pasien datang dari luar kota dan ternyata tidak ada kasus panas lain dan tidak ditemukan jentik, maka fogging tidak efektif dilakukan.

Pada prinsipnya fogging menggunakan pestisida, dimana efek negatif dan resistensi akan terjadi jika dilakukan terus menerus dan tidak sesuai indikasi.

Pelaksanaan fogging harus dilakukan pada waktu yang tepat, yaitu sekitar pukul 07.00 – 10.00 dan pukul 14.00 – 17.00. Dikarenakan pada waktu itulah nyamuk Aedes Aegypti aktif dan beraksi menggigit manusia.

Menghilangkan jentik-jentik nyamuk (larva) itu lebih mudah daripada mengendalikan saat sudah menjadi nyamuk dewasa.

Untuk itu masyarakat dihimbau untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan sekitar mereka dengan menerapkan 3M Plus.

Tapi apakah kalian sudah tahu apa itu PSN 3M Plus? PSN adalah sebuah gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M Plus.

Apa itu 3M?

1. Menguras,
Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampungan air lemari es dan lain-lain

2. Menutup
Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya

3. Mendaur ulang
Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yag menularkan demam berdarah.

Istilah Plus

1. Menaburkan bubuk larvasida (bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
2. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
3. Menggunakan kelambu saat tidur.
4. Menaruh ikan di penampungan air.
5. Menanam tanaman pengusir nyamuk.

Dinkes Banjarmasin mengingatkan kewaspadaan memang perlu ditingkatkan dikarenakan kemungkinan perkembangbiakan nyamuk akan meningkat terutama di musim hujan, sehingga sering menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) DBD pada musim penghujan.

Dinkes Banjarmasin mengajak warga agar sama-sama lakukan 3M Plus agar lingkungan dan keluarga kita bisa terhindar bahaya DBD.

Baca Juga: War on Drugs, Dinkes Banjarmasin: Narkotika Ancaman Generasi Bangsa