Kalsel

Dinas Kesehatan Beri Atensi WNA China di Tabalong, Kok Bisa?

apahabar.com, BANJARMASIN – Sekalipun tak ada suspect virus corona, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tetap memberikan…

Sebagai ilustrasi: Petugas mempraktekkan cara memakai masker yang benar saat penyuluhan terkait pencegahan virus corona (2019-nCoV) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (29/1). Foto: Suara.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Sekalipun tak ada suspect virus corona, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tetap memberikan perhatian khusus terhadap warga negara asing (WNA) asal China yang berada di Tabalong.

“Kalau dikatakan khusus, tetap kita lakukan juga. Jadi, tidak dalam istilah khusus yang seperti apa. Semua telah kita pantau bersama kawan-kawan di daerah sesuai dengan kesiapsiagaan,” ucap Kadinkes Kalsel, Muhammad Muslim, Selasa (3/3) siang.

Bukan tanpa alasan, di Tabalong tersebar WNA asal China yang bekerja di salah satu perusahaan semen terbesar di Banua – sebutan Kalsel, yakni PT Semen Conch.

Beruntung, kata dia, sejauh ini Kalsel masih aman dari virus mematikan asal Wuhan, China tersebut.

“Sejauh ini tak ada masyarakat Kalsel yang suspect virus corona, sehingga tak melakukan pengawasan khusus. Jadi, kita tidak memiliki titik-titik daerah khusus,” bebernya.

Pihaknya pun terus melakukan upaya pencegahan dengan mengantisipasi persebaran virus corona melalui pintu masuk kedatangan Bandara Internasional Syamsuddin Noor.

Meskipun, Bandara Internasional Syamsuddin Noor masih belum menerima kedatangan langsung dari luar negeri.

“Kita tetap melakukan kesiapsiagaan. Termasuk juga di pelabuhan. Ini akan dimantapkan melalui koordinasi dan komunikasi,” bebernya.

Hal terpenting saat ini, tegas dia, masyarakat Kalsel mesti menjaga kesehatan tubuh karena virus corona akan menyerang tubuh yang tidak fit.

Baca Juga: Corona Masuk Indonesia, Bagaimana Rumah Sakit Rujukan di Kalsel Berbenah

Baca Juga: Update Virus Corona di Seluruh Dunia: Korban Meninggal Mencapai 3.085 orang

“Sehingga perlu meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara menghindari konsumsi makanan atau minuman yang membuat imun tubuh menurun seperti alkohol dan rokok,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, terdapat dua rumah sakit di Kalsel yang menjadi rujukan untuk pasien pengidap virus corona.

Di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin dan Rumah Sakit Boejasin Tanah Laut.

Untuk RSUD Ulin Banjarmasin, mereka siap menampung pasien yang terindap virus corona.

Bahkan rumah sakit pelat merah ini telah menyediakan gedung khusus isolasi untuk pasien pengidap virus mematikan tersebut.

"Di sana ada delapan tempat tidur khusus penyakit menular," ucap Direktur RSUD Ulin, Suciati, Selasa (3/3).

Ruangan isolasi itu, kata dia, masih satu gedung dengan penyakit menular lainnya, namun berbeda ruangan.

"Di sana terdapat sekat-sekat antara ruangan satu dengan yang lain," jelas Suci.

Meski begitu, tegas dia, perlengkapan kesehatan untuk penyakit Corona jauh lebih lengkap dibandingkan penyakit lain. Begitu pula untuk kesiapan tenaga medis.

"Kita telah siapkan tenaga medis. Di antaranya ada dokter khusus paru-paru, penyakit dalam, jantung, neologi dan lainnya," ungkapnya.

Sebelumnya, ruangan isolasi ini sempat digunakan untuk penyakit lain seperti mers, flu burung, dan flu babi.

"Tapi saat diperiksa, semua pasien dinyatakan negatif," bebernya.

Sejauh ini, alasan pemerintah pusat memilih RSUD sebagai rumah sakit rujukan karena dinilai memiliki sarana dan prasarana seperti gedung, tenaga medis, serta letak geografis yang memadai.

"Secara sarana dan prasarana RSUD Ulin memiliki double pintu dan memiliki air conditioner (AC) dengan tekanan negatif," tegasnya.

Menurutnya, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pemerintah, jika ada masyarakat yang mengidap penyakit epidemi seperti Corona, maka akan ditanggung negara.

"Pemerintah akan menanggung biaya," pungkasnya.

Baca Juga: Corona Masuk Indonesia, Stok Masker Kalsel Menipis

Baca Juga: Pemerintah Nyatakan Pasien yang Meninggal di Cianjur Negatif Corona

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah