Dimusnahkan, Ratusan Minol Hasil Sitaan Satpol PP di Bulan Ramadan 

Ratusan botol/kaleng minuman beralkohol (minol) berbagai merk dan golongan, dimusnahkan oleh jajaran Pemkot Banjarmasin.

Ratusan botol minol sitaan Satpol PP Banjarmasin selama Ramadan dimusnahkan. Foto- apahabar.com/Riyad

apahabar.com, BANJARMASIN - Ratusan botol/kaleng minuman beralkohol (minol) berbagai merk dan golongan, dimusnahkan oleh jajaran Pemkot Banjarmasin.

"Ada 310 botol/kaleng," ujar Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.

Ratusan minol hasil penertiban Satpol PP selama ramadan itu, dimusnahkan di halaman Balai Kota, usai Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6) pagi, bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Ibnu Sina mengatakan, pemusnahan ratusan minol ini merupakan bentuk tanggung jawab jajarannya terhadap publik.

"Banyak warga yang menanyakan di media sosial, kemana Minol hasil sitaan selama ramadan. Hari ini kita musnahkan," ucap Ibnu, usai kegiatan pemusnahan.

"Pemusnahan dalam bentuk non yustisial. Sehingga tanpa melalui putusan pengadilan bisa dilakukan, sesuai ketentuan Peraturan Daerah (Perda)," sambungnya.

Ia mengingatkan, agar para pelaku usaha selalu tertib dan mentaati setiap aturan yang berlaku.

Bukan tanpa sebab. Meski mereka telah mengantongi izin melalui Online Single Submission (OSS), tapi dalam penerapannya tetap harus mematuhi Perda Nomor 10 Tahun 2017 tentang Pengawasan dan Pengendalian Penjualan Minuman Beralkohol. 

"Bukan berarti kalau mereka sudah dapat izin melalui OSS tidak mengikuti Perda. Ingat, perda masih berlaku. Kalau melanggar akan kami tertibkan," tekannya.

"Tindakan ini jadi warning bagi pengusaha yang belum mengantongi izin. Termasuk juga yang sudah mengantongi izin," tegasnya lagi.

Ke depan, Ia pun mengajak seluruh instansi terkait untuk sama-sama mengawasi dan mengendalikan penjualan Minol di kota Banjarmasin.

Sementara itu, Kasatpol PP Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin menerangkan, ratusan minol itu diamankan dari sembilan lokasi. Baik itu depot, rumah makan, kafe maupun gerai.

"Hasil laporan masyarakat dan penyelidikan di lapangan ditemukan dan langsung kita tertibkan," ungkapnya.

Ia melanjutkan, sebelum pemusnahan, pihaknya telah memanggil pelaku usaha dan pemeriksaan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Satpol PP.

"Pelaku usaha mengakui pelanggarannya. Di atas materai mereka juga berjanji tidak akan mengulangi di waktu berikutnya. Termasuk menyerahkan kepada Pemko hasil sitaan untuk dimusnahkan," jelasnya.

Untuk diluar bulan ramadan, Ia berjanji akan terus melakukan pengawasan dan memperhatikan secara menyeluruh terhadap laporan yang masuk.

Pihaonua juga telah melakukan rapat internal, untuk membentuk tim guna melakukan pengawasan, pengendalian dan pembinaan sesuai tupoksi SKPD masing-masing.

"Di luar bulan ramadan juga tetap akan kami lakukan pengawasan," janjinya.