Kalsel

Dimediasi Kapolres, Ratusan Warga Akhirnya Sepakat Membuka Portal Jalan di Kotabaru

apahabar.com, KOTABARU – Ratusan warga akhirnya bersedia membuka portal jalan yang ditutup selama belasan hari, di…

Kapolres Kotabaru AKBP M Gafur Aditya Harisada Siregar saat memberikan edukasi kepada perwakilan warga agar membuka portal jalan. Foto-apahabar.com/Masduki

apahabar.com, KOTABARU – Ratusan warga akhirnya bersedia membuka portal jalan yang ditutup selama belasan hari, di Km 8, Desa Selaru, Pulau Laut Tengah, Jumat (24/9) sore.

Informasi dihimpun apahabar.com, ratusan warga itu nekat memportal jalan yang sering dilintasi armada perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Bersama Sejahtera Sakti (BSS).

Mereka membawa nama aliansi masyarakat Kotabaru bersatu dan merupakan warga dari dua kecamatan di Kotabaru, yakni, Pulau Laut Tengah dan Pulau Laut Timur.

Pemortalan jalan sendiri disebut buntut kekecewaan warga terhadap pihak BSS yang memanfaatkan jalan tersebut, namun dinilai kurang perhatian akan perbaikannya.

Selain itu, warga juga menduga pihak BSS telah merambah kawasan hutan melebihi izin yang dimiliki, termasuk di atas lahan milik PT Inhutani II.

Dengan lantang, sesekali warga kompak menyuarakan agar penegak hukum dapat mengusut tuntas dugaan perambahan hutan tersebut.

Persoalan lainnya, yang disebut juga perihal penerimaan buah kelapa sawit milik warga yang dinilai oleh BSS tidak memenuhi standar.

“Intinya, beberapa hal itulah yang menjadi tuntutan kami. Apabila tidak ada penyelesaiannya, maka kami akan tetap menutup jalan ini,” ujar Sahransyah, koordinator aksi.

Persoalan itu pun mendapat atensi Kapolres Kotabaru AKBP M Gafur Aditya Harisada Siregar. Ia bersama jajarannya bertandang ke lokasi penutupan jalan, Jumat (24/9) menjelang waktu salat Magrib tadi.

Tiba di lokasi, Gafur Aditnya, akhirnya mengajak duduk bersama sejumlah perwakilan warga penutup portal jalan untuk berdiskusi mencari solusi terbaik.

Di bawah sebuah tenda terpal, perwakilan warga pun diberikan kesempatan menyampaikan sejumlah tuntutannya di hadapan kapolres, dan jajaran.

Menjelang petang, M Gafur lantas memberikan edukasi kepada warga. Ia juga berjanji akan melakukan pertemuan dengan pihak BSS, menyampaikan sejumlah tuntutan warga.

Dihadapan warga, kapolres juga memastikan berkenaan dengan isu dugaan perambahan kawasan telah ditangani, atau diproses oleh pihak Polda Kalsel.

“Dan percayakan kepada Polri untuk menyelesaikan permasalahan hukum. Kita harus tetap berpikir positif, karena asas praduga tak bersalah itu melekat,” tutur Gafur.

Selain itu, Gafur juga bilang akan segera menyampaikan keluhan warga terkait jalan rusak, persoalan penerimaan buah kelapa sawit dan lain-lain kepada pihak BSS.

“Intinya, saya secepatnya akan menemui pihak BSS, menyampaikan aspirasi warga. Semoga apa yang diingan masyarakat menemukan titik temu, yang pada muaranya berdampak positif warga sekitar dan juga investor,” pungkasnya.

Setelah mendapat jawaban itu, warga akhirnya bersepakat untuk membuka portal dengan batas waktu satu minggu ke depan.

Apabila tidak mendapatkan jawaban dari pihak BSS melalui kapolres dalam waktu satu minggu, maka warga kembali akan turun menutup jalan tersebut.

Sementara, dalam mediasi tampak tidak hadir dari managemen PT BSS. Dikonfirmasi, managemen sendiri juga belum memberikan keterangan perihal tudingan warga tersebut.

Dihubungi beberapa kali via telepon, manager kebun BSS, Puguh, pun belum bisa terhubung.

Belasan hari ratusan warga memportal jalan milik PT Inhutani II, yang dilintasi armada PT BSS. Foto-apahabar.com/Masduki