Sport

Dikuasai Taliban, Atlet Afghanistan Kubur Mimpi Tampil di Paralimpiade Tokyo 2020

apahabar.com, BANJARMASIN – Atlet asal Afghanistan harus mengubur mimpi mereka untuk mengikuti ajang Paralimpiade Tokyo 2020….

Logo Paralimpiade Tokyo 2020. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN – Atlet asal Afghanistan harus mengubur mimpi mereka untuk mengikuti ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Hal itu dikarenakan kondisi politik yang terjadi di sana.

Di mana kelompok Taliban berhasil menguasai pemerintahan Presiden Ashraf Ghani.

Fakta tersebut diungkap oleh salah satu atlet Afganistan bernama Zakia Khodadadi.

Ia mengaku tak bisa pergi lantaran bandar udara di Kota Kabul sangat ricuh dan kacau.

Dalam sebuah pesna video, Khodadadi yang merupakan atlet para-taekwondo meminta pertolongan pihak luar untuk bisa membawanya menuju Tokyo.

Ia merasa seperti terpenjara, karena pergi keluar dengan rasa tidak aman.

Video tersebut diterima oleh Chief de Mission APC, Arian Sadiqi yang berbasis di London dan diteruskan untuk Reuters.

Komite Paralimpiade Afghanistan (APC) sebelumnya pada Senin (16/8) menyatakan dua atlet mereka batal tampil di Paralimpiade Tokyo 2020 yang dimulai pada 24 Agustus mendatang.

“Saya memohon kepada kalian semua, bahwa saya seorang perempuan Afghanistan dan sebagai wakil dari perempuan Afghanistan saya meminta tolong kepada Anda,” kata dia.

“Saya mendesak Anda semua, mulai dari perempuan di seluruh dunia, institusi untuk perlindungan perempuan dari semua organisasi pemerintah, untuk tidak membiarkan hak-hak warga perempuan Afghanistan di gerakan Paralimpiade direnggut begitu saja,” tuturnya.

Khodadadi, 23 tahun, dan atlet lari Hossain Rasouli dijadwalkan untuk tiba di Tokyo pada Selasa (17/8), tapi kini tak bisa melakukan penerbangan.

Zakia Khodadadipun terancam harus mengubur mimpinya menjadi atlet perempuan pertama dari Afganistan di Paralimpiade.