debat cawapres

Dikritik Cak Imin, Gibran Bilang Transisi Energi Hijau Tak Murah!

Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengkritik jawaban Gibran soal strategi pembangunan rendah karbon. Ia merespons kritikan itu dengan fakta.

Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat Pemilu 2024 di JCC Senayan Jakarta, Minggu (21/2) malam. Foto via tvonenews.com

apahabar.com, JAKARTA - Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengkritik jawaban Gibran soal strategi pembangunan rendah karbon. Ia merespons kritikan itu dengan fakta.

Kata Gibran, transisi energi hijau merupakan kebijakan tak murah. Beberapa perusahaan di Indonesia saat ini belum memiliki kemampuan untuk beralih dari fosil ke energi hijau rendah karbon.

Ia lantas memberi contoh yang sudah berjalan. Seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Cirata.

Baca Juga: Mahfud MD Serang Impor Pangan Jokowi, Gibran Tangkis Keras!

"Itu hasil kerja sama PT Masdar dari Uni Emirat Arab. Dan ini ada insentif, ada tax holiday, tax allowance, ada pembebasan bea modal," jelasnya dalam debat Keempat Cawapres Pemilu 2024 di JCC Senayan Jakarta, Minggu (21/1).

Hal itu juga untuk mendorong perusahaan-perusahaan berinvestasi di transisi energi hijau. Karena tak murah.

"Karena costly, karena beberapa perusahaan belum mencapai soft skill; tetapi komitmen bauran listrik PLN harus ditingkatkan ke depan," sambungnya.

Baca Juga: Janji Gibran soal Longsor Menahun Km 171 Tanah Bumbu   

Seperti diketahui. Sebelumnya, Cak Imin mengkritik jawaban Gibran soal strategi pembangunan rendah karbon.

Kata Cak Imin pajak karbon memang dapat menjadi strategi. Tetapi yang lebih penting adalah komitmen pemerintah.

Cawapres 01 itu menegaskan bahwa jika mereka memenangkan Pilpres 2024, maka kebijakan pajak karbon segera diberlakukan.