Kalsel

Digelar Sejak Maret 2021, Vaksinasi di Kalsel Baru 4,2 Persen

apahabar.com, BANJARBARU – Digelar sejak awal Maret 2021, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat yang berusia lanjut…

Mantan Ketua DPRD Banjarbaru, AR Iwansyah saat divaksinasi Covid-19. Foto: apahabar.com/Hasan

apahabar.com, BANJARBARU – Digelar sejak awal Maret 2021, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat yang berusia lanjut (lansia) di Kalsel, progresnya masih sangat rendah.

Padahal, kelompok ini menjadi salah satu prioritas pada program vaksinasi tahap dua.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, M Muslim, mengatakan dari 332 ribu lansia yang terdata, saat ini baru 13.959 yang disuntik vaksin pertama. Sedangkan yang sudah disuntik dua kali baru 8.448.

“Kalau dipresentasikan, baru sekitar 4,2 persen,” ujarnya kepada apahabar.com, Jumat (28/5).

Muslim bilang, progres vaksinasi untuk lansia masih rendah dikarenakan sebelumnya pemerintah pusat hanya memprioritaskan wilayah ibu kota provinsi.

“Jadi saat ini progres tertinggi di Banjarmasin,” ungkapnya.

Untuk mempercepat progres vaksinasi, Muslim menyampaikan pihaknya telah menyusun target harian.

“Kami mendorong agar daerah bisa melakukan percepatan dengan mengumpulkan lansia di satu tempat. Misal di RT atau lainnya,” ucapnya.

Di samping itu, dia menuturkan, beberapa daerah juga menyiapkan vaksinasi bagi lansia di masjid saat pelaksanaan salat Jumat. “Kami juga jemput bola, dengan cara mendatangi ke masing-masing rukun tetangga (RT),” tuturnya.

Pemprov Kalsel, katanya juga siap mengirimkan vaksin kepada daerah yang kehabisan stok, serta membantu vaksinator jika diperlukan.

“Jadi apabila vaksinnya menipis, yang ada di provinsi kita kirim. Kalau misalnya stok banyak di suatu daerah kita minta geser ke daerah yang kurang. Bahkan para vaksinator di provinsi jika diperlukan kita kirimkan,” jelasnya.

Muslim juga meminta, agar daerah segera menghabiskan vaksin yang tersedia saat ini. Sebab, pemerintah menargetkan vaksinasi tahap dua segera selesai.

Menurutnya, saat ini kerja keras harus dilakukan untuk mendorong percepatan vaksinasi terhadap lansia. Karena cuma kelompok ini yang realisasinya rendah.

“Sementara kelompok tenaga kesehatan sudah 96 persen dan pelayanan publik 47 persen,” ujarnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, mengungkapkan golongan lansia dan guru saat ini menjadi prioritas vaksinasi.

“Jadi nanti ada terobosan-terobosan untuk memecahkan kesulitan. Daerah bisa saling belajar antar kabupaten,” katanya.

Sebab diungkapkannya, skala nasional untuk vaksinasi terhadap lansia di Kalsel sangat rendah.

“Cuma Banjarmasin yang paling tinggi yaitu 50 persen, kemudian Banjarbaru dan Banjar, yang lainnya masih sekitar 3 persen. Ini lambat sekali padahal kita sekarang sudah menetapkan prioritas untuk orang tua usia lanjut,” ungkapnya.

Di sisi lain, ada banyak lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Sejahtera tidak dapat disuntik vaksinasi Covid-19 karena alasan kesehatan dan lainnya.

“Dari 110 lansia, baru 40 yang bisa disuntik,” ujar Kepala PSTW Budi Sejahtera, Surya secara terpisah.

Dirinya berharap, nantinya semua lansia dapat diberi vaksin. Sebab, hal itu bisa memberi sedikit harapan bagi klien mereka untuk bertemu keluarga. Mengingat kurang lebih setahun terakhir akses di panti sangat terbatas guna mencegah penularan Covid-19.