Diet Intermitten Fasting

Diet Intermittent Fasting, Jaga Makan dengan Puasa

Diet Intermitten Fasting kini mulai populer. Diet ini dianggap lebih mudah dijalankan dan lebih terasa hasil dietnya.

Pengertian dan manfaat diet Intermittent Fasting. Foto: dok. health.harvard

apahabar.com, JAKARTA - Diet Intermitten Fasting kini mulai populer. Diet ini dianggap lebih mudah dijalankan dan lebih terasa hasil dietnya.

Intermittent Fasting (IF) adalah metode diet yang dilakukan dengan berpuasa dalam kurun waktu tertentu. Pada diet ini tidak memiliki pantangan dalam hal makanan, namun tetap harus mengonsumsi makanan yang sehat.

Jangka waktu puasa yang umumnya diterapkan dalam program Intermittent Fasting dengan perbandingan 16 jam puasa dan 8 jam mwaktu makan. Dan biasanya waktu puasa semakin meningkat, sementara waktu makan semakin menyempit. 

Bagi beberapa orang, mungkin diet ini sangat familiar, diet ini menggunakan metode puasa, yang mengharuskan seseorang menahan lapar selama beberapa jam untuk mengolah kalori pada tubuh mereka.

Di beberapa agama, diet ini bahkan sudah dijalankan sebagai bagian ajaran religius agama tersebut. 

Baca Juga: Mengenal Diet Karbo dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dilansir hopkinsmedicine, diet ini mulai menjadi pilihan artis dan banyak orang. Diet ini dianggap mudah dan tidak membatasi makanan, sehingga lebih mudah diaplikasikan. Apalagi banyak kesaksian yang mengaku berhasil menjalankan diet ini dan mendapatkan banyak manfaat. 

Menurut riset, diet IF ini memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti:

1. Menurunkan berat badan

Karena memiliki pola makan sendiri, kalori dalam tubuh akan membakar lemak yang berada di perut, lengan dan bagian lainnya. Dan membuat berat badan berkurang secara sehat.

2. Menurunkan gula darah

Diet ini dapat menurunkan gula darah sebesar 3-% dan kadar insulin sebesar 20-31%, yang dapat terhindar dari diabetes tipe 2.

3. Menyehatkan jantung

Melakukan diet IF ini dapat mengurangi kolestrol jahat pada jantung, darah dan risiko penyakit lainnya.

Intermittent Fasting, Metode Diet Ade Rai. Foto-net
4. Pencegah pikun

Beberapa riset menemukan bahwa IF diet dapat meningkatkan daya ingat seseorang, dengan meningkatkan hormon pada otak dan membantu pertumbuhan sel saraf yang baru, serta pencegahan terhadap Alzheimer.

Baca Juga: Yuk Terapkan Gaya Hidup dan Diet Sehat untuk Panjang Umur

Walau begitu, diet ini tidak direkomendasikan untuk wanita hamil dan menyusui, anak-anak dibawah usia 18 tahun, seseorang dengan riwayat eating disorder, dan diabetes.

"Untuk orang yang memiliki diabetes dan mengonsumsi insulin, diet IF ini mungkin tidak disarankan, karena perbedaan pola makan dan menyebabkan hipoglikemia," saran Matson, seorang ahli gizi, yang dilansir hopkinsmedicine.

Diet ini memiliki efek yang berbeda di tiap orang, jika terjadi efek samping seperti kecemasan, pusing, mual-mual dan lainnya, diharapkan untuk berhenti atau berkonsultasi dengan dokter profesional untuk pendampingan.