Nasional

Diduga Terpapar Usai Amankan Demo Anti-Omnibus Law, 5 Polisi Positif Covid-19

apahabar.com, BEKASI – Amankan demo anti-Omnibus Law, 5 anggota Polres Metro Bekasi positif Covid-18. Saat ini…

Oleh Syarif
Ilustrasi polisi mengamankan aksi demo anti-Omnibus Law. Foto-detikcom

apahabar.com, BEKASI - Amankan demo anti-Omnibus Law, 5 anggota Polres Metro Bekasi positif Covid-18. Saat ini kelima personel tersebut menjalani isolasi mandiri.

“Iya jadi gini, kemarin ada 5 orang, (terdiri) dari 3 orang dari (Polsek) Cikarang Barat, 1 dari Kapolsek Serang, 1 dari Kapolsek Muara Gembong (diduga terpapar) setelah demo,” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan kutip apahabar.com dari detikcom, Sabtu (17/10).
Hal ini diketahui setelah personel yang melaksanakan unjuk rasa dilakukan swab test pasca demo selama 3 hari berturut-turut tanggal 5-8 Oktober. Swab test dilaksanakan pada Minggu (11/10).

“Ini masih di-tracing ya, apakah terpaparanya dari tempat demo atau bukan. Tapi yang jelas hasil swab test-nya didapatkan pascademo,” kata Hendra.

“Ada yang di-swab-nya tanggal 11 Oktober. Swab-nya mandiri ya, di-swab pascaddmo. Baru keluar hasilnya tanggal 13 Oktober lah,” sambung Hendra.

Selain kelima orang tersebut, ada 3 lainnya yang dinyatakan positif Corona. Sehingga total personel Polres Metro Bekasi yang terpapar Corona ada 8 personel.

“Yang lainnya ada 3 orang lagi. 3 itu swab test tanggal 6 Oktober. Yang 3 itu sebelum kan itu pra-demo ya, kita lakukan pengamanan juga dan pascademo 5 (polisi) lagi (kena Corona),” kata Hendra.

Hendra mengatakan, saat ini seluruh personel tersebut menjalani isolasi.
“Saat ini semuanya isolasi mandiri,” tandasnya.

Seperti diketahui, demo penolakan omnibus law UU Cipta Kerja terjadi selama sepekan berturut-turut sejak Kamis (8/10) lalu. Demo massa buruh yang digelar di Bekasi terjadi di kawasan industri EJIP, Jababeka hingga MM 2100.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengingatkan kepada massa untuk mewaspadai munculnya klaster demo akibat kerumunan massa ini.

“Jangan sampai para pengunjuk rasa menjadi klaster penyebaran atau penularan karena sudah pasti mereka berkerumun sehingga penularan cepat dan jangan mengorbankan pengunjuk rasa ini,” ujar Nana di Mapolda Metro Jaya.