Warga Gerebek Kos

Diduga Tempat Maksiat, Warga Gerebek Kos di Cianjur

Para warga dan Santri gerebeg kos-kosan tersebut karena diduga sering dijadikan tempat maksiat.

Puluhan warga gerebeg kosan yang diduga menjadi tempat maksiat di Desa Selajambe, Cianjur. Foto : Warga untuk apahabar.com

apahabar.com Cianjur - Puluhan warga dan santri menggerebek sebuah rumah kos yang diduga sebagai tempat maksiat di Desa Selajambe, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.

Di lokasi tersebut diduga tersedia penyewaan kamar dengan tarif perjam atau permalam untuk pasangan yang bukan suami istri. 

Asep (45), warga sekitar mengungkapkan, kos tersebut terlihat bebas dan diketahui banyak warga pendatang yang keluar masuk. Warga menduga hal itu berkaitan dengan  praktik maksiat. 

"Yang datangnya tidak mengenal waktu, bahkan sering adanya pasangan yang keluar masuk padahal bukan penghuni kosan disitu," tuturnya kepada wartawan, Selasa (26/9).

Baca Juga: Pemilik Indekos Akui Pria Tewas Misterius Merupakan Penghuni Kos

Dugaan maksiat di kos tersebut membuat warga kesal dan geram. Mereka akhirnya berkumpul untuk menegur serta memeriksa kos tersebut. 

"Itu kan kos-kosan dan berada di permukiman warga, jadi siapa yang datang pasti terpantau. Bahkan, pernah juga saat warga ronda adanya pemuda dan pemudi keluar masuk kosan itu," terangnya.

Ketua RT 01 Yadi menjelaskan, kos tersebut sudah beberapa kali ditegur dan digerebek namun masih membandel serta mengulangi kembali aktivitas yang membuat warga resah. 

"Sudah beberapa kali ditegur dan adanya penggerebekan. Tapi masih dilakukan kembali, setelah sebulan sepi. Jadi warga merasa geram dan kesal," jelasnya.

Baca Juga: 34 Orang Diamankan dalam Penggerebekan Kampung Bahari

Selain aktivitas keluar masuk warga luar, lanjut Yadi, para penghuni dan pengelola belum pernah melapor ke RT setempat. Pengelola diketahui bukan sebagai warga sekitar. 

"Saya sempat tegur dan meminta agar melaporkan penghuninya, tapi tidak didengar dan diacuhkan. Bahkan, pengelola yang bukan warga sekitar pun tidak melaporkan dirinya menempati kos-kosan tersebut," papar Yadi.

Yadi mengungkapkan, warga yang kadung kesal dan geram langsung berkumpul untuk menggerebek kembali kos tersebut. Dikhawatirkan terjadinya aksi anarkistis, warga juga melaporkan hal itu ke Polsek Sukaluyu. 

"Terlihat warga sudah kesal dan khawatir adanya kejadian saya langsung melaporkan ke Polsek Sukaluyu agar adanya pengamanan," ucapnya. 

Baca Juga: Polisi Gerebek Kontrakan Penadah Motor Curian di Bogor

Kapolsek Sukaluyu AKP Yayan Suharyana membenarkan adanya warga yang berkumpul untuk menggerebek kos yang diduga melakukan praktik maksiat.

"Saya beserta anggota langsung ke lokasi untuk mengamankan kondisi warga agar tidak terjadi aksi kekeraaan dan anarkis," katanya. 

Berdasarkan laporan warga, ujar Yayan, kos diduga dijadikan tempat maksiat dengan menyewakan kamar seperti penginapan dan bukan seperti kos-kosan pada umumnya

"Itu kan masih laporan warga, jadi kita datang untuk memfasilitasi warga dan pengelola kos-kosan agar duduk bareng serta mencari tahu kebenarannya," ungkapnya.

Baca Juga: Penggerebekan Berujung Tewasnya Sarijan, Keluarga Akan Sambangi Mabes Polri

Menurut Yayan, pihaknya telah memeriksa kamar kos tersebut. Disana ditemukan pasangan yang bukan suami istri. Kepada mereka, polisi memberikan peringatan dan teguran, termasuk kepada pengelola kos. 

"Kita periksa kosan didampingi kepala Desa Selajambe dan pengurus pesantren. Dari hasil itu, kita langsung memberikan teguran ke pengelola kos-kosan dan meminta untuk membuat surat pernyataan yang disepakati antara pengelola kos-kosan, warga dan pondok pesantren sekitar," ujarnya.

Ia menambahkan, "Supaya kalau membandel warga akan tutup dan segel kos-kosan tersebut."