Kalsel

Diduga Cemburu, Pelajar SMP Gantung Diri

apahabar.com, MARTAPURA – Diduga hanya lantaran cemburu, seorang pelajar SMP, warga Desa Maniapun RT 2, Kecamatan…

Kanit Reskrim Polsek Pengaron saat ingin menurunkan jenazah korban yang masih tergantung. Foto-Istimewa

apahabar.com, MARTAPURA - Diduga hanya lantaran cemburu, seorang pelajar SMP, warga Desa Maniapun RT 2, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Aksi nekat tersebut dilakoni ketika orangtuanya pergi ke kebun, Selasa (16/7/2019) sekitar pukul 14.00 Wita.

Pelajar putri berinisial RMI ditemukan tewas dengan seutas tali yang diikat pada balokan plafon di dapur rumahnya.

Menurut keterangan dari teman korban, Nazwa Hanan, awalnya RMI melihat sang pacar berboncengan dengan wanita lain. Seketika rasa cemburu RMI tak terbendung.

“Korban sebelum mengakhiri hidupnya sering curhat dengan saya melalui chat Whatsapp,” ungkap Nazwa.

Nazwa mengatakan pada saat kejadian dirinya bersama seorang temannya mendatangi rumah korban yang berada di Desa Maniapun untuk mengembalikan Alquran milik RMI.

Saat sampai di rumah korban, Nazwa bersama temannya beberapa kali mengetuk pintu dan tidak ada jawaban.

“Karena tidak ada jawaban, kami beralih mengetuk pintu belakang dan mendengar ada suara jerigen jatuh. Karena takut, kami mengabari hal itu kepada tetangga dekat rumah RMI," terangnya.

Setelah warga datang dan mendobrak rumah didapati korban sudah tidak bernyawa tergantung dengan seutas tali.

Warga yang melihat kejadian tersebut langsung mengabari Polsek Pengaron. Tidak beberapa lama, anggota Polsek Pengaron datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Kanit Reskrim Polsek Pengaron, Aipda Ibnu Ismanto langsung menurunkan korban dari tali yang menggantung lehernya.

“Setelah saya menurunkan jasad korban, kami langsung memanggil pihak Puskesmas Pengaron untuk melakukan visum,” ujarnya.

Ibnu menyampaikan dalam kejadian tersebut murni gantung diri, tidak ada tindak kejahatan atau kekerasan di tubuh pelajar itu.

“Kejadian ini murni gantung diri tidak ada tindak kekerasan apapun yang kami dapati di badan korban,” ungkap Ibnu.

Dalam kejadian tersebut Kanit Reskrim Polsek Pengaron mengatakan bahwa pihak keluarga korban tidak mau dilakukan outopsi.

Ibnu Ismanto mengatakan dalam kejadian tersebu pihaknya mengamankan barang bukti berupa 1 buah bantal, 1 buah jerigen, dan seutas tali yang digunakan RMI untuk gantung diri.

Baca Juga: Temuan Mayat di Kolong Musala, Penyebab Kematian Masih Misterius

Baca Juga: Ibnu Sina dan MUI Menolak Tegas Rencana Pelegalan Miras di Supermarket

Reporter: AHC15
Editor: Syarif