liga spanyol

Diduga Beri Laporan Palsu, Barcelona Desak Presiden LaLiga Mundur!

Barcelona menuding presiden LaLiga Javier Tebas memberikan bukti palsu yang memberatkan mereka dalam penyelidikan kasus pembelian wasit. 

Barcelona meminta presiden LaLiga Javier Tebas mundur dari jabatannya. (Foto: dok. fcbarcelona)

apahabar.com, JAKARTA - Barcelona menuding presiden LaLiga Javier Tebas memberikan bukti palsu yang memberatkan mereka dalam penyelidikan kasus pembelian wasit. 

Menurut media lokal Spanyol La Vanguardia, Tebas menyerahkan dokumen ke jaksa penyidik dan berusaha memberatkan Barca dan dua mantan presiden klub dalam penyelidikan atas pembayaran terhadap mantan komite wasit di Spanyol. 

Atas dugaan tersebut, Barca pun meminta Tebas untuk mundur dari jabatannya saat ini sebagai presiden Liga Spanyol. 

Namun, Tebas menepis dugaan tersebut di akun Twitternya.

Ia mengatakan bahwa dokumen itu merupakan bagian dari kasus lain, dan tidak terkait dengan mantan presiden Barcelona, Sandro Rosell ataupun Josep Maria Bartomeu. 

Dokumen itu, menurut Tebas tidak secara khusus menuduh siapa pun. Ia mengatakan bahwa Barca memfitnah dirinya. 

Klub Barcelona kemudian kembali merespon tanggapan Tebas, dan menuntut penjelasan lebih dalam. 

"Barcelona, seperti yang dikatakan presiden Joan Laporta dalam beberapa pekan terakhir, merasa menjadi korban dalam hukuman mati tanpa pengadilan berdasarkan peristiwa yang tidak pernah terjadi: Barca tidak pernah membeli wasit," tulis pernyataan klub di laman resmi, Senin (3/4) waktu setempat. 

"Ini bukan pertama kalinya presiden LaLiga menggunakan mesin medianya untuk menyerang Barcelona, tetapi, selain dari omong kosongnya yang biasa, kami tidak pernah membayangkan dia berharap untuk memberatkan klub kami dengan bukti palsu."

"Berita yang diterbitkan oleh La Vanguardia sangat parah sehingga harus mengingatkan semua klub LaLiga, karena itu adalah praktik yang seharusnya tidak mendapat tempat dalam fungsi yang dikaitkan dengan presiden LaLiga. Untuk alasan ini saja, tetapi juga untuk martabat dan rasa hormat untuk kepresidenan LaLiga, Pak Tebas harus mengundurkan diri dari jabatannya," lanjut pernyataan Barca. 

Menyusul dakwaan yang dituduhkan oleh jaksa, pengadilan Spanyol saat ini sedang menyelidiki pembayaran senilan lebih dari 7 juta euro yang dilakukan Barca kepada Jose Maria Enriquez Negreira, mantan wakil presiden komite wasit Spanyol, antara 2001 dan 2018.

Tebas menyebut skandal itu sebagai "krisis reputasi terbesar" dalam sejarah sepak bola Spanyol, sementara UEFA juga memulai penyelidikan mereka sendiri atas pembayaran tersebut.

Barcelona dengan keras membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan pembayaran dilakukan kegiatan teknis wasit, bukan untuk memengaruhi keputusan di lapangan pertandingan. 

Rencananya, presiden klub Laporta akan memberikan penjelasan dalam waktu dekat atas tuduhan tersebut.