Didera Karhutla, Puluhan Sumur Bor di Banjarbaru Bakal Diaktifkan 

Puluhan sumur bor tak bertuan di Banjarbaru bakal diaktifkan untuk membantu mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi saat ini. 

Salah satu sumur bor terbengkalai di Banjarbaru. / BPBD Kota Banjarbaru

apahabar.com, BANJARBARU – Puluhan sumur bor tak bertuan di Banjarbaru bakal diaktifkan untuk membantu mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) saat ini. 

Wali Kota Banjarbaru, M Aditya Mufti Ariffin mengatakan pemerintah kota sudah berkoordinasi dengan Dandim 1006/Banjar juga instansi terkait untuk menghidupkan kembali sumur bor yang ada di Kecamatan Liang Anggang. 

"Nantinya, sumur bor ini akan dicek apakah masih aktif dan dapat digunakan atau tidak. Sumurnya ada di Kecamatan Liang Anggang. Ada sekitar 26 titik,” katanya, Senin (31/7). 

Sementara itu, Komandan Kodim 1006/Banjar, Letkol Kav. Zulfiker Sembiring menjelaskan, upaya pengaktifan kembali sumur bor ini karena sejumlah kanal air yang ada lokasinya jauh dari titik api. Ditambah sarana dan prasarana (sarpras) dalam pemadaman Karhutla juga tak mampu menjangkau.

Keberadaan sumur bor diharapkan dapat membantu dalam penanganan Karhutla di Banjarbaru utamanya di kelurahan Syamsudin Noor dan Guntung Payung yang berlokasi dekat dengan Bandara Syamsudin Noor.

“Hari ini akan kita cek, jika ada airnya maka akan kita dorong dengan mesin air,” katanya.

Lanjutnya jika sumur bor di sana benar bisa berfungsi maka air yang dihasilkan bakal digunakan untuk membasahi lahan di sekitar lokasi. 

Namun apabila sumur bor tak lagi dapat digunakan, direncanakan untuk membuatnya lagi. 

“Mari kita sama-sama bahu membahu menghadapi situasi ini, karena kita bisa mengatasi ini,” tukasnya.

Sekretaris BPBD Banjarbaru, Ida menambahkan jika ada beberapa sumur bor yang masih bisa digunakan dan beberapa tidak bisa. 

Sayangnya, Ida belum mengetahui pasti jumlah dan lokasi sumur bor yang bisa dan tidak bisa digunakan. 

"Hari ini kawan - kawan ke lapangan cek kondisi sumur bornya, ini masih didata untuk yang mana saja yang masih aktif dan tidak. Nanti kami koordinasikan lagi sama kawan - kawan TRGD," cetusnya. 

Diwartakan apahabar.com sebelumnya, Badan Restorasi Gambut (BRG) melalui Tim Restorasi Gambut Daerah (TGRD) Kalsel memfasilitasi untuk memintakan bantuan kepada lembaga swadaya masyarakat Wetlands Internasional Indonesia terkait pembuatan sumur bor tersebut, dan penyaluran bantuan melalui LPPM ULM. Digarap sekitar 2017 silam dengan dana Rp 338 juta. 

Sayangnya, puluhan sumur bor itu terbengkalai karena ketidakjelasan wewenang dalam pemanfaatannya juga status kepemilikan lahan.

Baca Juga: Cegah Karhutla, Kapolres HSS Terjunkan Bhabinkamtibmas