Tak Berkategori

Didatangi Dinkes, 5 RS di Banjarmasin Langsung Bayar Tunggakan Darah

apahabar.com, BANJARMASIN – Lima rumah sakit di Banjarmasin dilaporkan mulai membayar tunggakan biaya ganti darah ke…

Lima rumah sakit di Banjarmasin mulai membayar tunggakan biaya ganti darah ke PMI. Foto ilustrasi: Okezone

apahabar.com, BANJARMASIN – Lima rumah sakit di Banjarmasin dilaporkan mulai membayar tunggakan biaya ganti darah ke Palang Merah Indonesia (PMI).

"Untungnya ada niat baik dari beberapa RS. Ada yang sudah membayar dan terus ditunggu pelunasannya karena kita harus membayar ke orang lain lagi," ujar Kepala Unit Donor Darah PMI Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit.

Namun besaran utang yang dibayar tak penuh atau hanya sekitar Rp3 miliar.

Praktis, kelima RS tersebut masih mempunyai utang sekitar Rp1,4 miliar ke PMI.

Belum jelas apa penyebab para rumah sakit tersebut menyicil tunggakan biaya ganti darah.

Yang pasti, ke depannya, Rama tak ingin permasalahan serupa terulang kembali.

Gara-gara tunggakan, PMI Banjarmasin sampai tidak bisa memproduksi darah.

Rama pun berterima kasih ke Dinkes Kalsel. Sebab, pembayaran tunggakan itu tak lepas dari peran mereka.

"Itu uang orang. Bukan uang kami dan juga untuk membayar vendor, kantong darah dan segala macam," ucapnya.

Di sisi lain, tunggakan biaya ganti darah itu bukan kali pertama terjadi di PMI Banjarmasin.

Semenjak PMI meneken MoU dengan RS, tunggakan acap kali terjadi. Nyaris tiap awal bulan PMI melayangkan surat tagihan ke RS.

“Tiap rumah sakit berbeda-beda. Ada yang setahun sekali ada yang dua tahun sekali,” ujar mantan anggota DPRD Banjarmasin ini.

Namun, ada juga RS yang taat. Yang tidak perlu menunggu lama. Mereka membayar tagihan penggunaan darah paling cepat 2 pekan setelah menerima surat.

"Tidak sampai sebulan langsung dibayari," pungkasnya.

PMI, kata Rama, bakal tak sanggup melaksanakan transfusi darah lagi. Jika, tunggakan serupa berkepanjangan hingga September mendatang.

Sekadar diketahui, biaya ganti darah diperuntukkan bukan hanya untuk penyediaan bahan baku, kantong darah, serta peralatan untuk memproduksi darah.

“Termasuk juga menggaji karyawan, kantong darah dan lainnya,” ujarnya.

PMI Banjarmasin memang tidak seperti daerah lain. Pendanaan mereka tak disubsidi oleh Pemkot Banjarmasin.

"Ya kesulitan jika menunggak. Tapi gaji karyawan kita tidak sampai tertunda," katanya.

5 RS Ngutang Darah Miliaran Rupiah ke PMI, DPRD Banjarmasin Turung Tangan

Respons DPRD Banjarmasin

Sejumlah RS dilaporkan menunggak biaya penggunaan darah selama 3 bulan ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin. Tak main-main, nilainya menyentuh Rp3 miliar.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Akibatnya, PMI Banjarmasin pun terancam tak bisa memproduksi darah. Sebab, mereka kesulitan menyediakan bahan baku, kantong darah, serta peralatan untuk memproduksi darah.

Soal tunggakan biaya ganti darah itu, Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Matnor Ali angkat bicara. PolitikusGolkar itu mendorong pihak rumah sakit untuk segera melunasi pembayaran.

"Kalau mereka tak bisa produksi, kita akan mengalami kelangkaan stok darah. Kasihan masyarakat yang membutuhkan donor. Taruhannya hidup atau mati," kata Matnor.

Matnor, berharap hal seperti itu jangan sampai terjadi. Sekali lagi, ia meminta pihak rumah sakit yang menunggak agar melunasi pembayaran.

"Agar PMI bisa memproduksi darah lagi. Agar bisa memberikan pelayanan ke rumah sakit lain yang perlu stok darah," ujarnya.

Matnor juga meminta Komisi IV DPRD Banjarmasin untuk memanggil pihak terlibat. Termasuk Dinas Kesehatan.

"Apabila rumah sakit di bawah naungan pemerintah provinsi, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin yang akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel," katanya.