Dibuka Wali Kota Banjarbaru, Pasar Murah Bersubsidi di Murjani Diserbu Masyarakat

Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby membuka pasar murah bersubsidi di Lapangan Murjani, Senin (14/7) pagi.

Wali Kota Hj Erna Lisa Halaby menyapa salah seorang warga pembeli gas LPG 3 kilogram di Pasar Murah Bersubsidi di Lapangan Murjani. Foto: bakabar.com/Fida

bakabar.com, BANJARBARU - Wali Kota Banjarbaru, Hj Erna Lisa Halaby, membuka pasar murah bersubsidi di Lapangan Murjani, Senin (14/7) pagi.

Pasar murah ini digelar di 20 titik kelurahan dimulai hari ini untuk warga Kelurahan Komet.

“Tujuan pasar murah ini untuk meringankan ekonomi masyarakat, mengendalikan inflasi. Dan sebagai salah satu program 100 hari kerja Banjarbaru Emas. Kami akan rutin melaksanakan kegiatan seperti ini,” papar Lisa.

Beberapa bahan pokok lainnya disubsidi langsung Pemkot Banjarbaru, “Kami beri subsidi Rp5.000 per Kilogram,” jelas Lisa.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarbaru, Muriani menambahkan pelaksanaan pasar murah ini bergilir di tiap kelurahan hingga  20 hari kedepan.

“Sekarang warga Kelurahan komet dan akan bergilir ke kelurahan lain. Ini rangkaian setahun. Sudah dilakasanakan menjelang puasa dan menjelang Idul Fitri kemarin. Juga untuk mendukung program 100 hari kerja wali kota terpilih,” jelasnya.

Berbagai macam bahan pokok dijual di Pasar Murah ini, seperti sayur mayur, beras, produk UMKM hingga LPG 3 kilogram yang belakangan harganya melonjak.

Pantauan media ini, banyak masyarakat kelurahan setempat yang mengantre untuk mendapatkan LPG 3 kilogram sesuai dengan harga yang ditentukan. Yakni Rp18.500 per tabung.

Salah satu warga, Hasnah mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini. Ia membeli beberapa bahan pokok. Seperti telur, minyak goreng dan gula.

“Lebih murah dibanding di pasar. Harganya ada selisih,” jelasnya.

Hasanah berharapan jika Pemkot Banjarbaru dapat menghadirkan Pasar Murah tiap bulannya. Karena diyakininya sangat meringankan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

“Kalau ada tiap bulan, untuk masyarakat berpendapatan rendah (dibawah UMP) seperti saya, pasti sangat teringankan karena ini kebutuhan pokok,” tukasnya.