Dibuka Wabup, MTQ XVIII Tingkat Kabupaten Balangan Resmi Digelar

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XVIII tingkat Kabupaten Balangan resmi dimulai, Jumat (22/8) sore.

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XVIII tingkat Kabupaten Balangan resmi dimulai, Jumat (22/8) sore.

bakabar.com, PARINGIN - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XVIII tingkat Kabupaten Balangan resmi dimulai, Jumat (22/8) sore.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Balangan, Akhmad Fauzi. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kerja panitia dan menyampaikan harapan agar MTQ dapat menjadi wahana lahirnya generasi Qurani yang cinta terhadap nilai-nilai keislaman.

"Panitia menyiapkan hadiah menarik bagi para pemenang. Di antaranya, sepuluh paket umrah untuk peserta terbaik dari masing-masing cabang lomba," bebernya

MTQ ke 18 ini digelar selama tiga hari dari 22-24 Agustus 2025 bertempat di Lapangan Martasura, Kecamatan Paringin.

Pelaksanaan MTQ kali ini disiapkan lebih megah, Panggung utama berdesain islami berdiri di tengah lapangan, menjadi pusat seluruh kegiatan seremonial.

Kemudian, puluhan stan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari kelompok PKK desa se-Kecamatan Paringin turut dihadirkan, menambah semarak suasana dan membuka ruang perputaran ekonomi warga.

Pada pembukaan, sejumlah atraksi ditampilkan. Di antaranya tarian penyambutan, lantunan lagu-lagu religi, penampilan pasukan pengibar bendera (Paskibra), hingga pawai kafilah dari seluruh kecamatan yang menambah semarak gelaran.

Camat Paringin, Hudi Darmawan, selaku tuan rumah, menyampaikan bahwa total peserta yang ambil bagian sebanyak 355 orang, belum termasuk pelatih dan official.

“Peserta berasal dari seluruh kecamatan. Mereka akan berlaga pada sembilan cabang lomba yang tersebar di berbagai titik pelaksanaan,” jelas Hudi.

Sembilan cabang lomba yang dipertandingkan meliputi tilawah, qiraat, tahfiz dengan tilawah, tartil dan tahfiz, tafsir, syarhil Qur’an, fahmil Qur’an, khattil Qur’an, serta karya tulis ilmiah Al-Qur’an (KTIQ).

Seluruh cabang ini terbagi di beberapa lokasi, seperti Masjid Yamp Balangan, Masjid Al Jihad, Musholla Darut Taqa, SDN Paringin 1 dan 2, SMKN PP Paringin, TK Pembina, hingga titik lain yang telah ditentukan panitia.

Menurut Hudi, pembagian lokasi ini dilakukan untuk memudahkan teknis pelaksanaan serta menyesuaikan dengan karakter masing-masing cabang lomba.

“Setiap cabang punya kebutuhan ruang berbeda. Ada yang memerlukan ruang sunyi, ada yang perlu fasilitas multimedia. Karena itu, kita sebar ke beberapa titik agar semua berjalan lancar,” tambahnya.

MTQ tahun ini tak hanya menjadi ajang kompetisi keagamaan, tapi juga menjadi panggung kebudayaan dan pemberdayaan ekonomi. Sejumlah stan UMKM menjajakan makanan khas, kerajinan tangan, serta produk olahan lokal lainnya di area sekitar lapangan utama.

“Kami melibatkan PKK desa agar mereka juga merasakan dampak dari kegiatan ini, tidak hanya secara spiritual tetapi juga secara ekonomi,” ungkap Hudi.