Dibujuk HP hingga Top Up Game, Puluhan Anak Mengikuti Khitanan Massal RSD Idaman Banjarbaru

Puluhan anak peserta khitan massal memenuhi ruangan di lantai 3 RSD Idaman Banjarbaru, Kamis (11/5/2023).

Wali Kota Banjarbaru kala memantau sunatan massal di RSD Idaman. Foto-apahabar.com/Fida

apahabar.com, BANJARBARU - Puluhan anak peserta khitan massal memenuhi ruangan di lantai 3 RSD Idaman Banjarbaru, Kamis (11/5/2023).

Satu ruangan di sana, dijadikan sebagai ruang operasi kecil untuk menyunat atau mengkhitan anak-anak.

Pantauan apahabar.com, hampir rata-rata anak atau peserta khitanan massal ketakutan, menangis dan tak sedikit yang memberontak berusaha lari.

Tampak tenaga kesehatan (nakes) sibuk memegangi juga orang tua peserta membujuk  anaknya agar tenang.

Beragam cara bujukan orang tua mulai dari memberikan HP untuk mengalihkan rasa takut hingga ucapan janji pemberian hadiah.

"Anak saya Elhami umur 8 tahun, kelas 1 MI Darul Ilmi, pas disunat tidak takut namun saat disuntik menjerit dan pas obat biusnya berkurang dia merasa sakit terus menangis, berhenti nangis waktu saya janjikan belikan sepeda," ujar orang tua peserta, Erliani

Tak berbeda dengan Erliani, orang tua peserta sunatan lainnya, Asep bilang memberikan HP kepada anaknya kala disunat untuk mengalihkan pandangan.

"Alhamdulillah anteng karena main game di HP, mungkin nanti saat obat bius habis akan terasa. Namanya Muadz usia 8 tahun," kata Asep.

Jika Elhami dan Muadz dihadiahi sepeda dan gadget, lain lagi dengan anak bernama Muhammad Rayyan. Bocah berusia 10 tahun ini hanya minta hadiah berupa Top Up Game Free Fire kepada orang tuanya.

Orang tua Rayyan, Ita Padiatni menceritakan, dirinya tidak perlu susah payah ketika membujuk anaknya untuk disunat.

"Hadiahnya cuma Top Up Game Free Fire sebesar Rp100 ribu," ungkapnya.

Padahal menurut Ita, apapun bentuk permintaan anaknya pasti akan dia penuhi. Pasalnya, iya beranggapan kemauan anaknya untuk disunat ini tidak bisa dinilai dengan apapun.

"Dia mau disunat saja sudah sangat bersyukur. Jadi apapun hadiahnya pasti akan saya penuhi, tapi untungnya Rayyan hanya minta Top Up game saja," ucapnya.

Untuk diketahui khitanan massal ini merupakan salah satu rangkaian acara Hari Jadi ke-24 Kota Banjarbaru.

Wali Kota Banjarbaru, M Aditya Mufti Ariffin mengatakan, jika agenda khitanan massal mampu mendorong semangat untuk memberikan rasa bakti kepada Kota Banjarbaru.

"Sekaligus memotivasi kita semua untuk bangkit pascapandemi dan agar kita juga bisa memperdayakan semua potensi yang ada di Kota Banjarbaru ke depannya," ucapnya kepada awak media kala memantau khitanan massal.

Tercatat, ada 50 peserta khitanan massal hari ini. Dan menurut Wali Kota Aditya, kuota yang dibuka tersebut masih belum cukup karena atusias masyarakat untuk mendaftar masih tinggi.

"Selain khitanan, kita juga menggelar acara donor darah untuk memenuhi kebutuhan darah di Banjarbaru. Ini salah satu bentuk kepedulian kita kepada masyarakat," pungkasnya.