Kalsel

Dibayangi Covid-19, VC Gantikan Kunjungan ke Rutan Marabahan

apahabar.com, MARABAHAN – Kendati tak dapat bertatap muka, keluarga warga binaan (WBP) Rutan Kelas IIB Marabahan…

Masih dibayangi pandemi, silaturahmi warga binaan Rutan Marabahan hanya terhubung melalui video call. Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

apahabar.com, MARABAHAN – Kendati tak dapat bertatap muka, keluarga warga binaan (WBP) Rutan Kelas IIB Marabahan masih bisa terhubung dengan video call (VC).

Rutan Marabahan sudah meniadakan jam kunjungan keluarga, sejak 23 Maret 2020 atau berbarengan dengan pandemi Covid-19 yang mulai merajalela

Lantas sebagai pengganti, disediakan video call yang menghubungkan keluarga dengan warga binaan.

Mengingat pandemi belum juga berakhir, layanan kunjungan idulfitri tetap ditiadakan. Namun keluarga maupun warga tak perlu khawatir, karena video call masih tersedia.

“Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan No. PAS-18.OT.02.02 TAHUN 2020, layanan kunjungan diganti dengan layanan video call,” jelas Kepala Rutan Marabahan, Andi Gunawan, Sabtu (23/5).

“Kami benar-benar menghindari kontak langsung. Kalau satu saja warga binaan yang terpapar, cepat sekali menular kepada warga binaan lain,” sambungnya.

Pun keluarga yang ingin menitipkan barang atau makanan, diwajibkan menggunakan masker dan masuk bilik sterilisasi.

Rutan Marabahan sendiri menyediakan dua unit Personal Computer (PC) yang dilengkapi webcam. Melalui PC itu, warga binaan dan keluarga dapat berkomunikasi melalui video call Whatsapp ke nomor 085654030875 dan 082149310340.

Sementara untuk keluarga yang tidak memiliki Whatsapp, Rutan Marabahan menyediakan dua unit telepon seluler.

“Layanan video call ini dibuka untuk semua warga binaan mulai pukul 09.00 hingga 11.30 dan 15.00 hingga 16.00,” beber Andi.

Namun tidak semua warga binaan dapat menggunakan video call. Seiring remisi yang diusulkan Rutan Marabahan, mereka bisa saja dapat langsung pulang dan berkumpul bersama keluarga.

“Kami mengusulkan sekitar 200 warga binaan. Namun kemungkinan tidak semuanya, karena beberapa di antaranya sudah mendapat manfaat program asimilasi,” tandas Andi.

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Fariz Fadhillah