Hot Borneo

Dibantu Sepasang Drone, Pencarian Warga Jambu Baru Batola Masih Nihil

apahabar.com, MARABAHAN – Sudah lebih dari 3×24 jam, Sabtu (27/8), keberadaan seorang warga Desa Jambu Baru…

Petugas dari BPBD Barito Kuala menerbangkan drone untuk membantu pencarian warga Kuripan yang dinyatakan hilang sejak 25 Agustus 2022. Foto: Istimewa

apahabar.com, MARABAHAN – Sudah lebih dari 3×24 jam, Sabtu (27/8), keberadaan seorang warga Desa Jambu Baru di Kecamatan Kuripan bernama Mukran, masih belum ditemukan.

Pria berusia 60 tahun itu tidak pulang ke rumah sejak, Kamis (25/8), setelah berangkat menggunakan perahu kecil atau jukung sekitar pukul 08.00.

Awalnya Mukran diduga telah tenggelam di Sungai Tabukan. Makanya pencarian sempat dilakukan di sungai ini selama berjam-jam.

Namun keyakinan tersebut menjadi bias, mengingat jukung Mukran terlihat bertambat di pinggir Sungai Tabukan atau sekitar 2 kilometer masuk dari Jalan PKT.

Pun ditemukan jejak menuju lahan rawa yang dipenuhi rerumputan. Jejak ini ditemukan setelah pencarian dilakukan sejak pagi, Jumat (26/8).

Baca juga:Seorang Warga Kuripan Batola Menghilang Puluhan Jam, Pencarian Dikerahkan

Baca juga:Hilang dan Dicari 'Begandang Nyiru', Warga Sungai Gampa Batola Ditemukan di Bawah Pohon

Hingga sekarang pencarian pun terus dilakukan oleh keluarga, masyarakat, relawan, hingga TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batola, Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan RAPI Kuripan.

Bahkan untuk mempermudah pencarian di darat, dikerahkan sepasang drone milik BPBD Batola dan PT Tasnida Agro Lestari (TAL).

“Kami masih melakukan pencarian. Sekarang juga sudah dibantu dua drone dari BPBD Batola dan PT TAL,” papar Kepala Desa Jambu Baru, Aslianoor, kepada apahabar.com.

“Dari titik nol atau perahu ditambat, pencarian di darat sudah lebih dari 1 kilometer. Sedangkan di sungai, pencarian sudah sejauh radius 5 kilometer,” imbuhnya.

Selain menerbangkan drone, ikhtiar lain yang dilakukan masyarakat adalah melakukan ritual ‘bagandang nyiru’ atau memukul-mukul tampah dan memukul gong.

Dalam tradisi Banjar, suara pukulan nyiru dianggap dapat membuka tirai gaib. Bahkan dalam beberapa kasus orang hilang di Kalimantan Selatan di masa sekarang, pencarian kerap dibarengi bagandang nyiru.

“Tentu kami berharap Beliau segera ditemukan. Seingat saya, orang hilang selama berhari-hari ini merupakan kejadian pertama di Jambu Baru,” jelas Aslianoor.

“Sebelumnya juga pernah terjadi orang hilang. Bedanya orang yang hilang itu sudah dipastikan tenggelam di sungai,” tandasnya.