Nasional

Diawali Presiden Jokowi, Vaksinasi Covid-19 Masyarakat Umum Dimulai April 2021

apahabar.com, JAKARTA – Setelah dipastikan mulai 13 Januari 2021, Kementerian Kesehatan memastikan lagi rancangan periodesasi vaksinasi…

Penyuntikan vaksin Sinovac dipastikan dimulai 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksin. Foto: Sindonews

apahabar.com, JAKARTA – Setelah dipastikan mulai 13 Januari 2021, Kementerian Kesehatan memastikan lagi rancangan periodesasi vaksinasi Covid-19.

Presiden Joko Widodo sudah dipastikan menjadi orang pertama yang menerima vaksin Sinovac. Selanjutnya vaksinasi diberikan kepada 1,48 juta tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.

“Vaksinasi tahap pertama diberikan kepada 1,48 juta tenaga kesehatan. Diharapkan bisa dimulai 13 Januari dan selesai akhir Februari,” jelas Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, seperti dilansir merdekacom, Selasa (12/1).

Tenaga kesehatan menjadi penerima vaksinasi pertama, karena paling berisiko terpapar Covid-19. Mereka juga garda terdepan menghadapi pasien Covid-19.

Selanjutnya vaksinasi tahap kedua dibagi menjadi dua. Penerima pertama adalah 17,4 juta petugas publik yang sehari-hari bertugas bertemu orang banyak.

Diikuti warga lanjut usia demi alasan kemanusiaan. Target lanjut usia yang mendapatkan vaksin berjumlah 21,5 juta orang.

Namun vaksinasi lanjut usia menunggu kehadiran vaksin Pfizer atau AstraZeneca. Hal tersebut disebabkan vaksin Sinovac belum diuji klinis untuk orang berusia di atas 60 tahun.

“Kami berharap vaksin pfizer AstraZeneca datang awal April. Dengan demikian, vaksinasi untuk petugas publik dan lanjut usia dilakukan sekitar Maret hingga April,” jelas Budi.

“Memang periodesasi kami agak berbeda dengan negara lain. Beberapa negara mendahulukan lanjut usia, karena mereka adalah orang-orang yang critical,” sambungnya.

Sementara periode vaksinasi berikutnya dilakukan sepanjang April 2021 hingga Maret 2022.

Target vaksinasi adalah masyarakat rentan atau tinggal di daerah berisiko tinggi sejumlah 63,9 juta orang. Kemudian masyarakat lain dengan skema pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin.

“Andai vaksinasi untuk petugas publik dan lanjut usia selesai sesuai jadwal, vaksinasi masyarakat umum bisa dilakukan akhir April,” tandas Budi.