Tak Berkategori

Di Tengah Covid-19, Banjarmasin Tetap Dibayangi HIV/AIDS

apahabar.com, BANJARMASIN – HIV/AIDS sudah sejak lama membayangi kesehatan warga Kota Banjarmasin, Kalsel. Ancaman virus mematikan…

Ilustrasi HIV AIDS. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN – HIV/AIDS sudah sejak lama membayangi kesehatan warga Kota Banjarmasin, Kalsel.

Ancaman virus mematikan bagi penderitanya diperingati tiap 1 Desember saban tahunnya.

Kini, kasus HIV/AIDS Banjarmasin masih jadi ancaman di tengah pandemi Covid-19.

Terbukti, Banjarmasin selalu masuk lima besar di Kalsel dengan kasus HIV/AIDS terbanyak. Tahun 2021, kasus HIV/AIDS di posisi pertama dengan 91 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Machli Riyadi mengungkapkan angka kasus HIV Aids sejak 2012 hingga September 2021 tadi, sebanyak 9.407 ribu penderita.

"Untuk kasus barunya sampai bulan September kemarin, di Banjarmasin ada 91 kasus," ujarnya.

Menurutnya kasus HIV/AIDS ini awalnya masuk ke Indonesia semacam wabah pandemi Covid-19.

Atas itulah, ia menekankan angka penularan kasus HIV/AIDS di ibu kota Provinsi Kalsel ini bisa secepatnya ditekan.

Caranya dengan mencari para penderita dan diberikan perawatan untuk menjaga imunitas mereka.

"Para penderita ini kebanyakan meninggal karena kekebalan tubuh melemah, ditambah dengan penyakit lainnya," imbuhnya.

Ia menyebutkan penderita HIV/AIDS dominan merupakan orang yang berada di usia produktif, yakni kisaran usia 20 hingga 40 tahun.

Dinkes, kata dia meminta kepada masyarakat jangan menjauhi orang yang terinveksi virus mematikan itu.

Karena Perlu kepedulian masyarakat, sehingga pertahanan kualitas hidup penderita membaik. Dengan itu juga, target 2030 kasus HIV/AIDS bisa disetop.

""Ada yang hingga 20 tahun pasien HIV hingga sekarang masih hidup. Itu terjadi karena kualitas hidupnya terjaga baik," pungkasnya.