Pemkab Tabalong

Dewan Warning RS H Badarudin Kasim, “Jangan Ada Asumsi Warga Selalu Kena Covid-19”

apahabar.com, TANJUNG – Pandemi Covid-19 benar-benar membuat orang enggan berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)…

apahabar.com, TANJUNG – Pandemi Covid-19 membuat orang enggan berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Badarudin Kasim (RS HBK), Tanjung di Maburai Kabupaten Tabalong.

apahabar.com, TANJUNG – Pandemi Covid-19 benar-benar membuat orang enggan berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Badarudin Kasim (RS HBK), Tanjung di Maburai Kabupaten Tabalong.

Terlebih beredar informasi di masyarakat bila berobat ke Rumah Sakit H Badarudin Kasim belakangan selalu didiagnosis Covid-19. Mimin (30) warga Kecamatan Tanta sudah tidak asing lagi mendengar informasi tersebut. Dirinya pun takut berobat jika sakit.

“Jika masih bisa ditahan, mending enggak usahlah ke rumah sakit Maburai, entar dikatakan kena Covid-19,” ucapnya.

Menanggapi maraknya informasi demikian, Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Tabalong, H Supiani angkat bicara.

Supiani meminta kepada pihak rumah sakit agar cepat tanggap meluruskan tudingan tersebut.

“Jangan sampai masyarakat berasumsi kalau ke rumah sakit itu selalu dikatakan terpapar Covid-19,” ujar Supiani.

Supiani tak menampik pihaknya menyoroti penurunan pelayanan di RSUD H Badarudin Kasim.

“Pihak rumah sakit beralasan, turunnya pelayanan ini karena pandemi Covid-19. Ini yang harusnya terus disosialisasikan ke masyarakat,” pungkas politikus Gerindra itu.

Sementara, Direktur RS HBK, dr Mastur Kurniawan menanggapi santai tanggap itu. Mastur bilang selentingan kabar yang marak beredar itu adalah hoaks.

“Tidak ada rumah sakit di seluruh Indonesia yang senang merawat [pasien] Covid. Karena pasien Covid kan ada SOP-nya, juga gejala-gejalanya, pemeriksaan lab, pemeriksaan rontgen, swab dan lain-lain,” ujarnya.

Jadi, sambung dia, “Tidak bisa seenaknya setiap pasien di-Covid-kan, karena itu ada konsekuensi hukum. Juga sanksi di Kemenkes, sanksi kolegium dokter dan lain-lain, belum lagi risiko penularannya ke dokter, perawat, bidan, bagian gizi hingga tenaga-tenaga kesehatan lainnya di rumah sakit,” kata Mastur.

Terkait pelayanan, Mastur bilang, rumah sakit sudah memberikan jawaban laporan pertanggung jawaban atau LKPJ ke Pemda untuk diserahkan ke DPRD Tabalong.

“Intinya rumah sakit juga DPRD adalah mitra bersama juga beriringan untuk kemajuan rumah sakit serta berdampak ke pelayanan yang baik,” ujarnya.

Sekali lagi, Mastur tegaskan RS HBK aman untuk berobat bila sakit.

“Sosialisasi sudah kita laksanakan Desember 2020, dengan kerja sama TV lokal dengan pembuatan video. Sehingga hoaks-hoaks di masyarakat bisa diminimalisir,” pungkasnya.