Dewan Soroti 2 Proyek Dinas PUPR Banjarmasin, Ada Apa?

Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, Afrizaldi menyoroti sejumlah proyek yang dikerjakan oleh Dinas PUPR.

Kondisi lubang di atas trotoar kawasan MT Haryono Banjarmasin. Foto-apahabar.com/Riyad

BANJARMASIN - Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, Afrizaldi menyoroti sejumlah proyek yang dikerjakan oleh Dinas PUPR setempat.

Adapun proyek tersebut, di antaranya pembangunan trotoar di Jalan MT Haryono dan proyek pemasangan keramik di Siring RK Ilir, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Di Jalan MT Haryono, Afrizaldi menilai, proyek pembangunan trotoar dikerjakan tanpa adanya kajian dan perencanaan yang matang.

"Ada banyak lubang drainase di atas trotoar," kata Afrizal, baru-baru tadi.

Selain itu, Afrizal menilai, guiding block atau keramik khusus yang didesain untuk panduan berjalan penyandang disabilitas terlalu berada di samping bibir trotoar.

"Ini belum termasuk ketiadaan lampu penerangan jalan di kawasan itu," tambahnya.

Afrizal bilang, persoalan yang ditemuinya itu, sejatinya sudah pernah dikemukakannya langsung ke dinas terkait. 

"Agar segera diperhatikan, dan bisa fasilitas yang dibangun bisa digunakan secara maksimal nantinya," ujarnya.

"Sayangnya, sampai ini belum juga dibenahi. Ini menjadi catatan penting bagi kami, karena dibangun menggunakan uang masyarakat," sambungnya.

Kondisi proyek pemasangan keramik di Siring RK Ilir Banjarmasin. Foto-apahabar.com/Riyad

Selanjutnya Afrizal juga mengkritisi nasib proyek siring di kawasan RK Ilir. Pasalnya, hingga saat ini belum ada juga tanda-tanda penyelesaian proyek siring tersebut.

Penyelesaian yang dimaksudnya adalah pemasangan keramik di lantai siring beserta pagarnya.

"Saya bingung, kapan mau dikerjakannya. Kan sudah ada pemenang tendernya. Sebentar lagi bulan Desember. Itensitas hujan sangat tinggi. Apa bisa selesai tepat waktu nantinya," tekannya.

Melihat dari Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Banjarmasin, proyek itu sendiri senilai Rp1,5 miliar.

Dan belakangan, Afrizal mengaku mendapatkan informasi, uang muka atau pembayaran pekerjaan sudah diberikan oleh Dinas PUPR Banjarmasin ke penyedia jasa.

Namun hingga saat ini, pengerjaan tersebut belum kunjung dilakukan.

"Jika pembayaran uang muka sudah diserahkan, seharusnya pekerjaan pun dilakukan. Jangan sampai nanti karena waktu kian sedikit, pekerjaan jadi asal-asalan. Sehingga kualitas pekerjaan jauh dari yang diharapkan," tegasnya. 

Di samping itu, Afrizal pun mengaku bakal memberikan atensi besar terkait sejumlah pekerjaan proyek infrastruktur di Banjarmasin.

"Kami akan lebih sering turun ke lapangan, termasuk menindak-lanjuti laporan warga. Dalam waktu dekat, kami juga akan memanggil Dinas PUPR. Agar semua pengerjaan infrastruktur berjalan tepat waktu dan dengan kualitas yang sesuai," tandasnya.

Pantauan media ini ke dua lokasi tersebut, Rabu (27/10) sekitar pukul 15.30 Wita, tak ada seorang pun pekerja yang tampak di proyek trotoar Jalan MT Haryono.

Namun, memang kelihatan ada pengerjaan proyek. Itu dibuktikan dengan kondisi trotoar yang tampak diperbaharui.

Proyek trotoar ini dikerjakan berbarengan dengan drainase oleh Bidang Drainase di Dinas PUPR Banjarmasin. 

Proyek ini tersebar di enam kawasan. Dan ditarget rampung hingga pertengahan Desember mendatang. Keenam kawasan itu yakni, Jalan MT Haryono, Jalan Pahlawan, Jalan Cempaka Sari, Jalan Gunung Sari, Jalan Banjar Indah dan Jalan Kuripan.

Adapun total panjang drainase yang dibenahi itu mencapai 3.000 meter atau 3 kilometer. Dana yang dikucurkan, sebesar 7,5 miliar. Bersumber dari APBD Banjarmasin Tahun 2022.

Melihat kondisi trotoar itu, di bagian atas trotoar, masih tampak lubang-lubang persegi empat. Di atasnya, dipasangi kayu-kayu penanda, agar pejalan kaki, bisa berhati-hati ketika melintas. Lalu, di bagian bawah trotoar, atau badan jalan, juga ada lubang-lubang yang belum ditutup.

Kemudian di siring di kawasan RK Ilir, kondisinya juga sama. Tidak terlihat ada aktivitas pekerja yang melakukan pemasangan keramik di lantai. Pun, dengan pemasangan pagar yang dilakukan.

Tapi di sebagian lantainya, tampak sudah dihamparkan kawat besi pelapis.

Seorang warga di sana, Asbun mengatakan, sejauh yang ia tahu, belum ada pengerjaan pemasangan keramik di situ. Termasuk pula pemasangan atau pembuatan pagar.

"Kalau tidak berkeramik dan tidak berpagar itu, setahu saya sudah lama. Bertahun-tahun. Tidak tahu tahun ini, apakah ada pengerjaan atau tidak," ujarnya.

Coba dikonfirmasi terkait nasib siring di kawasan RK Ilir itu, Kepala Bidang Sungai, Rini Wardani, belum kunjung memberikan tanggapan.

Sementara itu, Kepala Bidang Drainase Dinas PUPR Banjarmasin, Hizbul Wathony mengatakan, bahwa pengerjaan drainase sekalian trotoar di atasnya itu memang belum selesai. 

"Kalau sesuai kontrak selesainya 25 Desember ini," jelasnya melalui pesan singkat.

Kendati demikian, ia merasa penilaian asal-asalan alias tanpa kajian untuk pembangunan trotoar tersebut kurang pas.

"Sudah ada kajian yang dilakukan. Kemudian untuk peletakkan guiding block serta ketinggian trotoar juga sudah sesuai dengan memaksimalkan lebar trotoar dan letak lubang drainasenya," jelasnya singkat.