DPRD Kalsel

Dewan Kalsel Pantau Proyek Jalan Senilai Rp4,1 M di Jejangkit Batola

apahabar.com, BANJARMASIN – Dikerjakan mulai Februari 2021, jalan eks Hari Pangan Sedunia (HPS) di Kecamatan Jejangkit,…

Oleh Syarif
Komisi III DPRD Kalsel tinjau proyek jalan di Desa Jejangkit, Batola. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN - Dikerjakan mulai Februari 2021, jalan eks Hari Pangan Sedunia (HPS) di Kecamatan Jejangkit, Barito Kuala kini mulus beraspal, Sabtu (4/8).

Proyek seharga Rp4,1 miliar dari duit belanja daerah itu ditinjau Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan.

Anggota Komisi III DPRD Kalsel Gusti Abidinsyah berharap proyek jalan itu bisa dilanjutkan hingga ke Martapura Lama, Kabupaten Banjar.

"Kami berharap pembangunan jalan ini dapat terus berjalan dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat di kedua wilayah", ucap politisi dari Fraksi Persatuan Nurani Demokrat usai kunjungan.

Jalan yang dikerjakan oleh PT Pandji Pratama Indonesia menjadi salah satu pilihan warga untuk menuju Kabupaten Banjar lebih cepat.

Camat Jejangkit, Mukti Wahono sampaikan ucapan terimakasih pada pemerintah dan DPRD Kalsel yang mendukung infrastruktur di wilayahnya.

Mantan ajudan Sekda Kabupaten Barito Kuala ini berharap, peningkatan jalan ini juga dibarengi dengan perbaikan atau peningkatan jembatan di sepanjang jalan provinsi tersebut, yang saat ini kondisinya juga cukup memprihatinkan.

"Kami berharap jembatan-jembatan di sepanjang jalan provinsi di Kecamatan Jejangkit juga mendapat perbaikan," katanya.

Dia mengatakan salah satu jembatan yang perlu mendapat perhatian ialah di jembatan penghubung antara Desa Bahandang Kecamatan Jejangkit dengan Desa Tajau Landung, Kabupaten Banjar.

Mukti Wahono melaporkan jembatan itu alami kerusakan serius. Jika putus, akses otomatis akses dua Kabupaten tak dapat ditembus.

Sekadar informasi, Kalsel sebelumnya menjadi tuan rumah penyelenggaraan HPS ke-38 yang puncaknya 18-20 Oktober 2018 lalu.
Proyek Kementerian Pertanian itu dianggap sebagai momentum strategis memperkenalkan pembangunan sektor pertanian Indonesia kepada dunia.

Proyek itu diharap bisa memanfaatkan potensi lahan tidur khususnya lahan rawa lebak menjadi lahan pertanian produktif yang sangat berpotensi sebagai penyedia tambahan stok pangan nasional.

Di acara puncak yang dihadiri Presiden Jokowi itu ada 4.200 hektare lahan rawa yang disulap menjadi lahan pertanian produktif.