Hot Borneo

Detik-Detik KM Niaga dari Batulicin Tenggelam di Selat Makassar

apahabar.com, BANJARMASIN – Muhdi Mufazzan (24), juru mudi Kapal Motor (KM) Teman Niaga menceritakan detik-detik kapal…

Muhdi Mufazzan (24), juru mudi KM Teman Niaga menceritakan detik-detik kapal tenggelam di Selat Makassar. Foto: Dok. Basarnas 

apahabar.com, BANJARMASIN – Muhdi Mufazzan (24), juru mudi Kapal Motor (KM) Teman Niaga menceritakan detik-detik kapal tenggelam.

KM Teman Niaga sebelumnya karam pada Senin (22/8). Namun kabar itu baru diketahui Basarnas pada Jumat (26/8).

Berlayar dari Pelabuhan Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, kapal tujuan Sumba, Nusa Tenggara Timur itu sedianya berencana mengisi BBM di Makassar.

KM Teman Niaga membawa muatan semen dan 15 orang ABK. Empat di antaranya ditemukan selamat. Sedang 11 lainnya masih hilang.

“Pencarian masih dilakukan,” kata Kepala Kantor Basarnas Banjarmasin, Al-Amrad kepada apahabar.com.

Penyisiran dilakukan sejauh 85 nautical mile di sekitar lokasi penemuan 4 korban lainnya.

Namun, kendala yang dihadapi saat ini adalah gelombang yang cukup tinggi.

"Mencapai 1,5 sampai 2 meter," ujarnya.

Empat orang korban berhasil diselamatkan Kapal Dharma Fery 3 yang tengah berlayar di Pare-pare menuju Batulicin pada koordinat 04° 07' 44" S 117° 13' 117" E.

"Keempat korban saat itu berada di atas sekoci dengan kondisi terbalik," ucapnya, Sabtu (27/8).

Salah satu korban selamat Muhdi Mufazzan (24) kemudian menceritakan detik-detik kapal tenggelam kepada Basarnas Banjarmasin.

Saat itu dia sedang berada di juru mudi, dan melihat kapal diterjang ombak dari samping. Kemudian tenggelam.

Sebelum kapal tenggelam, Muhdi melihat ABK lainnya melompat keluar dari kapal. Dia kemudian ikut menyusul untuk menyelamatkan diri.

Muhdi sempat melihat para ABK keluar dari kapal dan meloncat. Kemudian dia ikut meloncat.

Saat diterjang ombak, Muhdi melihat kapalnya tenggelam tanpa ada kerusakan. Selanjutnya dia tidak lagi melihat kondisi kapalnya karena terjadi pada malam hari.

Tak ada kerusakan, sebab posisi kapal terkena ombak dari samping. Muhdi tidak tahu kapal itu sebelum tenggelam terbalik terlebih dahulu atau tidak.

Setelah berada di air, Muhdi kemudian menemukan sekoci yang terbalik. Saat itu sudah ada tiga orang rekannya yang lebih dahulu berpegangan di sekoci.

Sebelum melompat, Muhdi yang merupakan juru kemudi menyempatkan diri melihat titik kordinator posisi kapal. Dia bermaksud memastikan lokasi KM Teman Niaga sebelum tenggelam. Termasuk kecepatan saat itu.

Selain Muhdi, juga ada Amir Efendi (22), Roihan Hariri (19), dan Husniwati (20). Ketiganya masih berada di Rumah Sakit Marina karena dalam kondisi syok. Baru Muhdi yang bisa dimintai keterangan petugas.