Kebakaran Jakarta

Derita Korban Kebakaran Petojo: Tak Ada Harapan Hidup di Jakarta

Sejumlah warga korban kebakaran di Petojo, Jakarta Pusat, mengaku akan pulang kampung karena merasa tidak ada harapan hidup lagi tinggal di Jakarta.

Puing-puing rumah yang terbakar di Petojo, Jakarta Pusat. apahabar.com/Andrey

apahabar.com, JAKARTA - Sejumlah warga korban kebakaran di Petojo, Jakarta Pusat, mengaku akan pulang kampung karena merasa tidak ada harapan hidup lagi tinggal di Jakarta.

Terlihat Adi (27) warga asal Pamekasan Madura, dengan membawa koper ia bediri di depan pom bensin di Jl. Tanah Abang V, bersiap untuk pulang kampung. Adi kesehariannya bekerja sebagai pedagang kopi keliling. Ia tinggal di kosan kecil bersama 4 orang temannya sekamar.

"Mending pulang kampung aja, mas, udah nggak ada apa-apa lagi disini," ujarnya.

Baca Juga: Terkuak! Dugaan Penyebab Kebakaran Hebat di Petojo Jakarta

Dengan uang tabungan yang ia miliki, ia akan pulang naik bus malam ini untuk menuju ke Pamekasan.

Sama seperti Adi, Rozak (25) teman sekamar Adi, juga pulang ke kampung halamannya di Pamekasan. Ia lebih memilih pulang kampung daripada bertahan hidup di Jakarta. 

"Pulang kampung aja, bantuin bapak ngolah sawah," ujar Rozak.

Baca Juga: Dikirim Dari Jakbar, 28 Mobil Damkar Padamkan Kebakaran Petojo

Ia dini hari sudah mengemasi barangnya yang berhasilia selamatkan. Diantaranya sebagian baju, sepatu, dan lain-lain. Ia mengaku beruntung, karena masih bisa menyelamatkan sebagian barang-barangnya.

"Alhamdulilah masih ada sedikit baju," ujannya.

Begitu juga dengan Amin, ia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Bangkalan, ia juag bekerja sebagai tukang kopi keliling. sehari ia bisa mendapatkan omzet rata-rata Rp 200rb. Ia mengatakan ingin pulang kampung untuk buka usaha kecil-kecilan di Madura.

Baca Juga: Asap Mengepul Tinggi Imbas Kebakaran di Petojo Jakarta Pusat

"Enakan pulang kampung aja, bisa jaga orang tua, sambil buka usaha kecil-kecilan," katanya.